BANGKAPOS.COM, BENGKULU – NR (18) remaja putri yang membunuh ibu kandungnya, YT (49) di Bengkulu menjalani observasi kejiwaan.
Observasi melibatkan spesialis kejiwaan dari RSKJ Soeprapto Bengkulu ini berlangsung selama 14 hari.
Pihak dokter dari rumah sakit jiwa akan mengeluarkan surat hasil observasi sebagai bahan pertimbangan tim penyidik Polresta Bengkulu untuk memproses NR.
Polresta Bengkulu telah menetapkan NR sebagai tersangka pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri.
Penetapan itu dilakukan setelah penyidik menemukan cukup bukti bahwa NR merupakan pelaku dalam kasus tewasnya YT, ibu kandungnya.
Peristiwa itu terjadi di rumah korban dan pelaku, yang beralamat di Jalan Manggis 1, Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu pada Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.
“Untuk yang bersangkutan sudah kita tetapkan sebagai tersangka,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Bengkulu, Kompol Sujud Alif Yulam Lam, Senin (4/8/2025).
"Namun, penyidikan tetap berjalan sesuai prosedur dengan pendampingan dari dokter spesialis kejiwaan."
Pihak kepolisian telah menghadirkan tenaga medis profesional dari bidang kejiwaan untuk melakukan observasi terhadap NR.
Langkah ini penting untuk menentukan apakah pelaku dapat diproses secara hukum sepenuhnya atau memerlukan penanganan khusus berdasarkan kondisi mentalnya.
“Pemeriksaan selama kurang lebih 14 hari terkait dengan kejiwaan pelaku. Soal seperti apa hasilnya, nanti akan kita update kembali,” kata Sujud.
Hingga kini, penyidik masih terus mendalami motif di balik peristiwa tersebut, termasuk memeriksa latar belakang kehidupan pelaku serta riwayat kejiwaannya.
Seluruh proses dilakukan secara hati-hati untuk menghindari kesalahan dalam penanganan hukum.
Dengan status tersangka yang kini disandang NR, fokus utama kepolisian adalah menanti hasil observasi medis. Jika terbukti mengalami gangguan jiwa, maka proses hukum akan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
NR Mengaku Kesurupan
Berdasarkan informasi terhimpun, terduga pelaku NR diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan baru pulang ke rumah usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ).
Berdasarkan keterangan yang diperoleh TribunBengkulu.com di lokasi kejadian, NR dikabarkan baru pulang dari RSKJ pada Rabu (30/7/2025).
Setelah korban diduga tewas di tempat, NR langsung keluar rumah dan berlari ke rumah salah satu tetangganya.
Di sana, NR kemudian menceritakan kepada dua tetangganya bahwa ia telah membunuh ibu kandungnya.
Ia juga membawa kedua adiknya untuk dititipkan kepada tetangganya tersebut.
Motif pembunuhan yang disampaikan NR kepada tetangganya adalah karena ia mengaku kesurupan saat melakukannya.
"Dia (terduga pelaku) bilang kalau dirinya nekat membunuh karena kesurupan," ungkap Ice, salah satu tetangga korban, Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Setelah menyampaikan bahwa dirinya kesurupan, NR juga berpesan kepada tetangganya agar menjaga kedua adiknya.
Ia mengaku akan pergi ke akhirat setelah mengakui bahwa dirinya telah membunuh ibu kandungnya.
Tetangga korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengamankan NR sambil mengecek kondisi korban di rumah.
Saat mereka masuk ke dalam rumah, korban sudah ditemukan dalam keadaan tewas bersimbah darah.
"Saat kami tiba di rumahnya, korban dalam keadaan terluka parah dan kemungkinan sudah tidak bernyawa," kata Ice.
Warga kemudian segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian Polsek Gading Cempaka.
Tim gabungan Resmob Macan Gading Polresta Bengkulu dan Tim Opsnal Polsek Gading Cempaka langsung mendatangi lokasi kejadian.
Polisi segera mengamankan NR yang merupakan anak kandung korban.
Terduga pelaku selanjutnya dibawa ke Polresta Bengkulu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu untuk dilakukan visum sebelum dimakamkan.
Tangis Penyesalan NR
NR mengaku menyesal telah membunuh ibu kandungnya.
Tangis penyesalan NR pecah di hadapan sang ayah usai membunuh ibu kandungnya sendiri, YT (49), saat sang ibu sedang melaksanakan salat Dzuhur.
Dalam video yang diunggah akun Facebook Fitri Novadiana, terlihat NR bersujud di hadapan ayahnya sambil menangis histeris, mengaku menyesal telah menghabisi nyawa ibunya.
Sang ayah terlihat terpukul, namun tetap menanyakan alasan anaknya membeli pisau di pasar—pisau yang kemudian digunakan NR untuk menusuk ibunya setelah memukul dengan ulekan cobek hingga ibunya tersungkur.
Peristiwa memilukan ini terjadi di rumah korban dan pelaku di Jalan Manggis 1, Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, pada Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat kejadian, korban tengah khusyuk menunaikan salat zuhur.
Tanpa diduga, NR mendekati ibunya dan langsung memukul dengan ulekan cobek, lalu menikamnya menggunakan pisau dapur sebelum akhirnya pergi ke rumah tetangganya.
(TribunBengkulu.com/Beta Misutra)