Pentingnya peran masyarakat dalam operasi pencarian dan pertolongan, terutama di wilayah rawan seperti Gunung Rinjani yang kerap menjadi destinasi pendakian dengan tingkat risiko yang tinggi
Mataram (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat dan bimbingan teknis SAR untuk memperkuat peran warga di wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam melakukan penyelamatan.
Deputi Bina Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Moh Barokna Haulah dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Selasa menyampaikan apresiasi terhadap semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang tinggi dari masyarakat Kecamatan Sembalun dalam melakukan penyelamatan wisatawan dan mengikuti kegiatan pelatihan tersebut.
"Pentingnya peran masyarakat dalam operasi pencarian dan pertolongan, terutama di wilayah rawan seperti Gunung Rinjani yang kerap menjadi destinasi pendakian dengan tingkat risiko yang tinggi," katanya.
Ia mengatakan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, keberhasilan operasi SAR sangat ditentukan oleh kerja sama lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat.
"Keterlibatan masyarakat setempat sangat diharapkan dalam mempercepat penyelamatan terhadap wisatawan yang mengalami kecelakaan saat melakukan pendakian," katanya.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat juga merupakan salah satu upaya Basarnas untuk mitigasi bencana. Dalam implementasinya, Basarnas menyelenggarakan workshop pertolongan pertama dan bimbingan teknis pencarian dan pertolongan di medan gunung dan hutan.
"Diharapkan, masyarakat yang dilatih dapat menjadi respon awal yang efektif dalam kondisi darurat," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Basarnas juga memberikan penghargaan kepada potensi SAR yang terlibat dalam operasi penyelamatan pendaki asal Brazil yang jatuh di kawah Gunung Rinjani.
Keberhasilan operasi tersebut menjadi bukti nyata sinergi antara Basarnas, masyarakat, dan pemangku kepentingan lokal.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini, kami mendorong pemerintah daerah dan masyarakat untuk melanjutkan serta mengembangkan inisiatif ini secara mandiri, tentunya dengan dukungan penuh dari Kantor SAR Mataram dan Pos SAR terdekat,” katanya.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam menguatkan kesiapsiagaan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi kondisi darurat, sekaligus mempererat sinergi antara Basarnas maupun pemerintah, dan masyarakat lokal dalam menjaga keselamatan dan kemanusiaan di wilayah pegunungan, katanya.