Teriakan Terakhir Siska di Tangan Buruh Gudang Bulog, Teman Tak Menyangka: Lo Ga Sayang Lagi
Torik Aqua August 06, 2025 11:30 AM

TRIBUNJATIM.COM - MR alias Iwan (39), buruh di gudang Bulog Lampung, diduga membunuh kekasihnya, Siska Maharani (30), di kamar mes tempat tinggal mereka. 

Teriakan terakhir Siska ternyata didengar oleh rekan dari Iwan.

Peristiwa itu terjadi pada pukul 17.00 WIB pada Senin (4/8/2025), di area gudang Bulog yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, menjelaskan bahwa pelaku menggunakan sebilah celurit untuk menghabisi nyawa korban. 

Senjata tersebut biasanya digunakan oleh pelaku untuk memotong rumput sebagai pakan kelinci peliharaannya.

"Jadi celurit ini digunakan pelaku untuk memotong rumput umpan peliharaannya kelinci di belakang mess. Tersangka ini kalau cari rumput untuk kelinci peliharaan menggunakan celurit tersebut dan digunakan pelaku untuk habisi nyawa korban," kata Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (5/8/2025).

Diungkapkannya, korban pada Senin (5/8/2025) sekitar pukul 16.00 WIB datang ke mes pelaku, korban sampai di mes mendiami tersangka. 

Peristiwa itu, bermula saat keduanya terlibat cekcok. 

"Karena panas suasana dalam mes itu hingga terjadilah cek-cok, sehingga tersangka mengambil celurit di bagian belakang mes," ujarnya.

Korban awalnya berusaha melawan untuk merebut celurit dari tangan pelaku. 

Kemudian ada luka pada jari tangan korban dan tiba-tiba tersangka menjambak rambut korban, dilanjutkan pelaku menggorok leher korban dengan celurit yang dipegangnya. 

Korban meninggal dunia di tempat kejadian, pelaku memasukan celurit tersebut ke dalam baju.

Korban Sempat Teriak 

Sebelum tewas dibunuh, salah satu rekan pelaku sempat mendengar teriakan dari korban Siska Maharani.

Evi (35), rekan Iwan (35) mengungkapkan, Siska terdengar berteriak ke Iwan, meluapkan rasa kecewanya.

"Korban Siska Maharani sempat teriak, "lo ga sayang lagi sama gua", cuma itu saja yang sempat saya dengar sebelum korban meninggal dunia dalam mes," kata Evi, saat diwawancarai di depan pergudangan Bulog Lampung, Senin (4/8/2025) malam.

Selanjutnya, Evi melihat Iwan ke luar mes sembari membawa arit.

"Saya tadi ditelepon sama teman saya, Agus, tidak jadi ada gabah yang masuk, setelah kejadian," sebut Evi.

Sejoli tersebut, kata Evi, memang kerap bertengkar.

Evi pun tak menyangka, jika Iwan tega melakukan tindakan keji tersebut.

"Beberapa waktu lalu, katanya sudah putus hubungannya," ucap Evi.

"Mereka sudah lama pacaran dan pacarnya itu orang Panjang, Iwan ini tinggal di mes," sambung Evi.

Menurut keterangan Evi, korban Siska tergeletak dalam kondisi mengenaskan.

Motif Pelaku 

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Alfret Jacob Tilukay mengatakan MR tega menghabisi nyawa kekasihnya karena terbakar api cemburu. 

Pelaku menduga korban berselingkuh.

Karena gelap mata, ia menggorok leher korban hingga kehilangan nyawa. 

"Korban dan pelaku ini berpacaran, jadi korban sesampainya di mes kemarin, Senin (4/8/2025) sekitar pukul 17.30 WIB saling bercerita di dalam mes gudang Bulog Lampung, mereka ini cek-cok mulut, karena pelaku menduga korban berselingkuh," kata Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (5/8/2025). 

Pelaku Ditangkap

Petugas kepolisian mengamankan Iwan (35), buruh gudang Bulog Lampung, yang diduga membunuh kekasihnya sendiri, Siska Maharani (30), pada Senin (4/8/2025) sore.

Kapolresta Bandar Lampung melalui Kasat Reskrim Kompol Faria Arista membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut.

Dia juga menjelaskan pelaku telah ditangkap dan kini diamankan di Polsek Sukarame.

“Benar ada peristiwa pembunuhan tersebut."

"Kami sudah olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku sudah diamankan,” ujar Kompol Faria Arista saat dikonfirmasi Tribun Lampung, Senin malam.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, MR diancam pasal berlapis dengan ancaman hukuman pidana mati. 

Saat ini, pelaku tengah menjalani proses pemeriksaan intensif oleh penyidik.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.