BOLASPORT.COM - Wakil Ketua Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), Achmad Jufriyanto, mengatakan bahwa ada empat klub Super League 2025/2026 yang masih menunggak gaji pemain mencapai Rp4,3 miliar.
Sebenarnya masalah tunggakan gaji ke pemain ini sudah menjadi isu lama, dan jelang Super League 2025/2026 ini pun masih ada yang menunggak.
Ini disampaikan langsung oleh Achmad Jufriyanto, saat menghadiri konferensi pers terkait National Dispute Resolution Chamber (NDRC) yang diselenggarakan PSSI di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).
Achmad Jufriyanto mengatakan bahwa saat ini APPI masih melakukan korespondensi dengan tiga klub yang terlibat dalam sengketa penunggakan gaji ini.
Sementara itu, satu klub sisanya sudah diserahkan untuk diproses oleh NDRC Indonesia.
Seperti diketahui, NDRC merupakan lembaga arbitrase yang menengahi sengketa antara pemain dengan klub, pelatih dengan klub, serta klub dengan klub sepak bola di tanah air.
Lembaga yang telah berdiri sejak 2019 ini akhirnya resmi mendapat sertifikasi resmi dari FIFA pada Januari 2025.
Namun, dalam proses penyelesaian sengketa ini APPI memang tak langung melapor kepada NDRC.
Pemain Persib Bandung ini, mengatakan bahwa pihaknya melakukan negosiasi terlebih dahulu dengan pihak terkait.
Setelah itu, kasus sengketa ini baru bisa diteruskan kepada NDRC apabila tidak ada komunikasi yang baik antara pemain dan klub yang bermasalah.
Wakil Presiden APPI sekaligus pemain senior Persib ini mengatakan bahwa sampai saat ini ada empat pemain yang masih memiliki sengketa.
Ia memang belum bisa mengungkapkan siapa saja klub yang masih memiliki tunggakan gaji ini.
Akan tetapi, ia memastikan bahwa dari empat klub Super League ini ada yang masih memiliki tunggakan gaji hingga Rp4,3 miliar.
“Untuk kasus di Liga 1 (Super League), yang ada di kami itu tiga tim masih dalam proses korespondensi, satu tim sudah diproses di NDRC,” ujar Achmad Jufriyanto, di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
“Total pembayaran yang belum diselesaikan Rp4,3 miliar,” ucapnya.
Pemain yang akrab disapa Jupe tersebut mengatakan dari empat klub yang menunggak gaji ini ada 15 pemain yang belum menerima haknya.
Ia tak menyebutkan 15 pemain ini siapa saja dan empat klub mana saja yang belum membayar gaji ini.
“Kita karena prosesnya masih dalam mediasi, belum bisa menyebutkan (nama klubnya),” kata Jupe.
"Hanya saja, yang bisa kami sampaikan, dari total pembayaran yang belum diselesaikan di Liga 1 sekitar Rp4,3 miliar.”
“Itu pemainnya ada lima belas (yang gajinya ditunggak) dari keempat tim,” ungkapnya.
Tak hanya klub Liga 1 saya yang masih memiliki tunggakan gaji.
Untuk klub Liga 2 atau yang saat ini dikenal Championship tersebut pun ada yang belum membayar haknya kepada pemain.
Tetapi, ada juga masalah yang juga ditemukan di Liga 3, dengan sejumlah klub.
Bahan diklaim klub mangkir menjalankan keputusan NDRC serta DRC (Dispute Resolution Chamber) FIFA.
“Di Liga 2 (Championship) itu, ada dua tim yang masih dalam korespondensi dengan kita, tujuh tim masuk NDRC dengan total pembayaran yang belum diselesaikan Rp3,6 miliar," tutur Jupe.
"Di Liga 3, ada dua tim masih korespondensi, empat tim diproses di NDRC.”
“Dua tim belum jalankan keputusan NDRC, satu tim belum jalankan DRC, dengan total pembayaran yang belum diselesaikan Rp 2,5 miliar,” pungkasnya.