BOLASPORT.COM - Direktur I.League, Ferry Paulus buka suara terkait kehadiran suporter PSIM Yogyakarta di kandang Persebaya Surabaya pada laga pekan pertama Super League 2025-2026.
Kehadiran suporter PSIM Yogyakarta saat laga pekan pertama Super League 2025-2026 di kandang Persebaya Surabaya adalah bukti bila meraka tak mengindahkan aturan larangan away.
Direktur I.League, Ferry Paulus menyaksikan langsung kehadiran suporter tim tamu saat pertandingan Persebaya Vs PSIM di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Jumat (8/8/2025).
Ditemui wartawan usai opening ceremony Super League, Ferry Paulus mengingatkan lagi bila aturan larangan suporter tandang tetap berlaku musim ini.
"Ya, memang larangan itu kan ada. Seperti beberapa waktu yang kita putuskan, bahwa ini menjadi catatan tentunya," ujar Ferry Paulus saat ditemui wartawan, termasuk BolaSport.com.
"Larangannya ada di komdis untuk menindaklanjuti hasil dari kehadiran PSIM sendiri," tambahnya.
Kehadiran suporter PSIM Yogyakarta di laga semalam akan membuat klub mereka didenda kurang lebih Rp 25 juta, jika mengaca jumlah sanksi musim lalu.
Tak cuma itu, Persebaya sebagai tuan rumah juga akan didenda dengan jumlah serupa karena gagal mengantisipasi kehadiran suporter away.
Tapi, Ferry Paulus juga mengapresiasi kehadiran suporter tamu namun tidak membuat kekacauan yang dilakukan oleh suporter PSIM.
"Ya, kemarin kan kami Liga juga sudah menyampaikan bahwa larangan itu memang sesuai dengan apa yang sudah digariskan oleh FIFA, belum bisa diizinkan," ujar Ferry.
"Tetapi hal-hal positif yang hari ini terjadi, ini menjadi catatan yang penting buat kita, supaya ini juga bisa menjadi terobosan yang baik."
Ya", manakala nanti dalam perjalanan juga FIFA melihat, meskipun kalah, supporter tamu datang, mereka juga sangat harmonis."
"Ya, ini jadi sesuatu yang positif dan baik. Mudah-mudahan ini juga menjadi terobosan untuk bisa mendapatkan izin," imbuhnya.
Ferry Paulus pun kemudian menjawab desakan publik yang mempertanyakan pernyataan FIFA mengenai larangan suporter away untuk Liga Indonesia.
Ia pun menyatakan bahwa memang FIFA tak benar-benar mengatakan langsung, namun secara implisit.
"Ya, sebenarnya secara implisit kan sudah jelas. Pada waktu pasca Kanjuruhan, FIFA hadir, kemudian memberikan beberapa guidance untuk melakukan perbaikan-perbaikan," ujarnya.
"Kemudian kalau melihat beberapa case di penghujung pertandingan di musim lalu, itu yang menjadi catatan penting."
"Sebelumnya sudah ada lampu hijau untuk bisa diberikan izin. Makanya Liga sangat percaya diri masih ada inline dengan proses izin tadi."
"Namun catatan itu yang bisa dibilang di penghujung pertandingan penutupan Liga 2024-2025 itu menjadi catatan."
"Tapi ya kita semua harus sama-sama membangun dan memberikan satu support yang sama seperti halnya hari ini."
"Supaya di hari-hari mendatang itu betul-betul bisa mendapatkan proses izinnya. Seperti kita harapkan bersama-sama," imbuhnya.