Kalau Kemenag memulai langkah sederhana tapi berkelanjutan ini kita bisa jadi contoh ideal bagi bangsa

Banda Aceh (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kementerian itu untuk menjadi pelopor gerakan wakaf tunai, mulai dari nominal kecil Rp10.000 per bulan.

“Kalau Kemenag memulai langkah sederhana tapi berkelanjutan ini kita bisa jadi contoh ideal bagi bangsa,” kata Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin di Banda Aceh, Sabtu, saat memberikan pembinaan ASN yang dihadiri para pejabat Kanwil Kemenag Aceh dan kabupaten/kota se-Aceh.

Pada kesempatan itu Kamaruddin menceritakan pengalamannya menginisiasi gerakan wakaf di lingkungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag yang berhasil mengumpulkan Rp6 miliar dalam waktu kurang dari 10 hari dan dana tersebut diinvestasikan untuk beasiswa masyarakat.

“Lebih baik dipaksa masuk surga daripada sukarela masuk neraka,” ujar Kamaruddin Amin.

Sekjen menyampaikan gerakan wakaf ini dapat dimulai dari nominal kecil, misalnya Rp10.000 per bulan, sesuai kemampuan dan keikhlasan masing-masing ASN.

Ia menargetkan gerakan wakaf ini bisa menjadi model nasional untuk membantu pengentasan kemiskinan. "Kita bisa jadi contoh ideal bagi bangsa dalam pengentasan kemiskinan," ucap Kamaruddin.

Dirinya menekankan mengentaskan kemiskinan bukan hanya tugas negara, tetapi juga kewajiban umat beragama yang memiliki kemampuan. Menurutnya, umat Islam memiliki kewajiban inheren untuk membantu kaum lemah, selain menjalankan ibadah ritual.

Apalagi, kata dia, dengan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWaf) yang dikelola baik, maka masyarakat dapat berkontribusi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan sosial.

“Kewajiban kita bukan hanya shalat atau puasa, tetapi juga membantu yang lemah jika kita mampu. Beragama itu harus berdampak, termasuk dalam mengurangi kemiskinan,” kata Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin.