Geger, seorang wanita tewas dibakar di dalam sebuah kamar kos di Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025). Warga sekitar mengaku sempat mendengar suara tangisan dini hari.
Warga desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu digegerkan dengan penemuan jasad wanita di dalam kamar kos. Jasad wanita tersebut dalam kondisi gosong, diduga karena dibakar.
Ketua karang taruna desa Singajaya, Ilyas (27) mengungkap kesaksian warga sekitar. Menurutnya, warga setempat sempat mendengar suara tangisan yang cukup kencang pada pukul 02.30 WIB.
Setelah mendengar tangisan, seorang ibu-ibu yang akan pergi ke pasar, melihat dua orang pria keluar dari kos-kosan tersebut. Tak disangka, paginya ditemukan wanita tewas dibakar di kamar kos itu.
“Kejadiannya sekitar pukul 02.30 WIB, ada ibu-ibu mau ke pasar dengar tangisan wanita,” ungkap Ilyas, dikutip dari Tribun Jabar, Sabtu (9/8/2025).
"Paginya baru geger, ternyata ada penemuan mayat," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Toni, mengaku tidak tahu secara pasti kejadian di kos-kosan tersebut. Ia hanya tahu bahwa ada seorang wanita yang meninggal di kos itu.
“Saya gak tahu (penyebab kematian), tahu-tahu dapat kabar ada orang meninggal di kosan,” kata Toni.
Sebagai Ketua RT, dirinya mengaku tidak mendapatkan laporan dari pemilik kos mengenai siapa saja yang tinggal di sana. Oleh karena itu, Toni tidak tahu data-data penghuni kos tersebut.
Ia hanya tahu bahwa kos-kosan tersebut merupakan kos campur, pria dan wanita. Sementara ia hanya memegang data lama penghuni kos.
“Jadi gak pernah lapor, ada data juga yang dulu-dulu, tapi kan namanya kosan keluar masuk,” ujarnya.
Sering Digerebek Polisi
Lebih lanjut, Toni juga menyebut bahwa penghuni kos tersebut kerap kedatangan tamu dari luar. Hal serupa juga terjadi di kos-kosan lain di daerah itu.
Ketua Karang Taruna, Ilyas juga menambahkan bahwa warga sebenarnya merasa resah dengan kos-kosan itu. Namun mereka tak mau berurusan lebih jauh dengan pemilik kos.
Bahkan menurutnya, kos-kosan tersebut sering digerebek oleh petugas kepolisian.
“Iya di sini kadang suka digerebek dari Polsek," kata Ilyas.
Identitas Korban
Wanita tewas dibakar di kamar kos tersebut diketahui berinisial PA (21). Ia merupakan warga Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Identitas korban terungkap setelah polisi melakukan identifikasi. Kini polisi tengah melakukan pendalaman terhadap kasus ini.
"Kami saat ini melakukan pendalaman lebih lanjut," kata Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, pada Sabtu (9/8/2025).
Kondisi jasad wanita tersebut saat ditemukan sekujur tubuhnya tampak gosong akibat terbakar. Jasad PA juga telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan proses autopsi.
Polisi belum memberikan kesimpulan atas kasus ini karena proses penyelidikan masih berlangsung. Polisi juga telah mengamankan rekaman CCTV yang terpasang di kos-kosan tersebut.
Sementara itu di lokasi kejadian wanita tewas dibakar telah terpasang garis polisi. Warga sekitar dilarang untuk masuk ke lokasi selama proses olah TKP masih berlangsung.
Selain CCTV, polisi juga membawa barang buki lainnya berupa karung besar dari lokasi kejadian. Namun polisi belum menyebutkan lebih lanjut barang-barang apa saja yang disita oleh petugas.
"Barang bukti sudah kita kumpulkan untuk melengkapi pengungkapan kasus ini," lanjut Tarno.
"Mohon doa dari semuanya, mudah-mudahan secepatnya bisa kita ungkap," pungkasnya.
Petani di Kediri Tewas Terbakar
Selain kabar wanita tewas dibakar di kamar kos Indramayu, nasib tragis juga menimpa dua petani di Kediri, Jawa Timur. Dua petani tewas terbakar di ladang tebu pada Senin (4/8/2025).
Kedua petani, yakni Poniman (65) dan Murtaji (70), diduga terjebak dalam kobaran api dari daun tebu sisa panen yang mereka bakar sendiri. Karena cuaca panas dan angin kencang, diduga api menjadi tidak terkendali.
Dua jasad korban pun ditemukan warga dalam kondisi gosong dengan luka bakar di sekujur tubuh. Polisi kemudian melakukan penyelidikan atas kasus ini.
"Dari laporan itu kami lakukan penyelidikan," kata Kapolsek Purwoasri, AKP Rudi Hartono, dikutip dari Kompas.com.
Dari pemeriksaan tim medis, tak ditemukan luka akibat benda tumpul atau tajam pada tubuh kedua korban. Terungkap bahwa Poniman dan Murtaji awalnya pingsan karena kekurangan oksigen akibat kepungan asap. Keduanya lalu terbakar karena api yang membesar.
"Apalagi kedua korban usianya sudah tua, jadi tidak bisa menghindar dengan cepat saat datang angin kencang," pungkas Rudi Hartono.