Pensiunan Diplomat Turun Tangan Yakin Arya Daru Dibunuh, Curiga HP Hilang Tanpa Pesan Terakhir
Mujib Anwar August 10, 2025 01:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Diplomat muda Arya Daru meninggal dengan cara tak wajar, membuat banyak pihak bertanya-tanya.

Meskipun saat ini polisi sudah menetapkan kematian Arya Daru tak terkait keterlibatan orang lain, beberapa pihak meragukan hal tersebut.

Kematian diplomat muda Arya Daru dinilai masih janggal.

Kejanggalan kematian Arya Daru yang tak terselesaikan membuat pensiunan diplomat ikut turun tangan.

Ia sendiri tak meyakini Arya Daru tewas karena bunuh diri lantaran banyaknya kejanggalan yang terjadi.

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Dinno Patti Djalal mengaku sulit menerima kesimpulan tewasnya Arya Daru karena bunuh diri.

"Saya sulit sekali menerima kesimpulan bahwa diplomat muda Arya Daru itu bunuh diri,” kata Dino di akun Instagramnya.

Ada beberapa alasan yang membuatnya meragukan kematian Arya Daru sebagai bunuh diri.

Pertama, kata Dino, karena metode bunuh diri yang diduga dilakukan oleh Arya Daru sangat tidak lazim.

"Biasanya kalau orang mau bunuh diri itu, dia memilih cara yang konvensional, yang tidak menyengsarakan dirinya," ucapnya.

Ia mengaku tak pernah seumur hidup mendengar orang bunuh diri dengan melilitkan lakban ke seluruh kepala.

"Jadi ini suatu tanda tanya yang besar sekali," ungkapnya.

Alasan kedua, Arya Daru akan ditugaskan ke Finlandia, salah satu tempat penugasan idaman bagi diplomat Indonesia.

"Sebagai diplomat, saya paham sekali orang yang mau posting di luar negeri itu merasa sangat antusias, penuh gairah, dan gelora hidup karena dia akan membuka lembaran baru dalam hidup dan karirnya di luar negeri," katanya, seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Bogor, Minggu (10/8/2025).

Sehingga, menurut Dino, penempatan itu seharusnya membuat psikologis Arya Daru merasa senang.

Berbanding terbalik dengan psikologi orang depresi yang mau bunuh diri.

“Kalaupun dia mengalami masalah pribadi atau pekerjaan di dalam negeri, diplomat yang mau posting itu akan merasa Alhamdulillah saya akan meninggalkan semua beban itu di belakang saya," ungkap Dino.

Melihat itu, membuat Dino semakin yakin bunuh diri yang dilakukan Arya Daru tidak masuk akal.

Ketiga, soal pesan yang ditinggalkan. Menurut Dino, orang yang akan bunuh diri, apalagi dekat dengan istri dan anak-anak, pasti akan meninggalkan pesan pribadi.

Namun dalam hal ini, Arya Daru tidak meninggalkan pesan apapun kepada keluarganya.

"Tidak mungkin dia mau hilang begitu saja, apalagi kalau dia begitu mencintai keluarganya," ucap Dino.

Alasan keempat soal HP Arya Daru yang hilang dan tidak pernah ditemukan sampai sekarang.

Menurutnya, orang yang mau bunuh diri biasanya tidak akan menepas HP-nya, karena mungkin akan mengecek seluruh hal yang ada di dalam HP itu.

"Dia mungkin juga akan melakukan komunikasi terakhir melalui HP itu," ungkap Dino.

Terakhir, tak ditemukannya sidik jari orang lain dan rekaman CCTV tidak lengkap, menimbulkan kesan pembunuhan yang direncanakan secara rapi.

Ia pun berharap pihak kepolisian terus membuka kasus dan mencari bukti soal kematian Arya Daru. 

"Saya mohon kasus ini tetap dibuka, tidak ditutup secara total, dan polisi terus mencari bukti-bukti baru sehingga akurat menjelaskan kematian Arya Daru," ucapnya.

Mantan Dua Besar RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal menyoroti handphone diplomat Arya DaruPangayunan yang hilang. Dino meyakini, Daru meninggal karena pembunuhan.

Handphone Daru, Samsung S22 Ultra hilang dan belum ditemukan polisi.

Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, handphone tersebut terakhir terlacak di mal Grand Indonesia, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin (7/7/2025).

"Terakhir off di Grand Indonesia," kata Wira.

Karena kondisi handphone yang tidak aktif, polisi pun mengaku kesulitan untuk melacak keberadaannya.

Sedangkan pukul 21.18 WIB menurut keterangan saksi, Daru sempat salah mengirim chat.

Walau demikian tidak dijelaskan isi pesan tersebut dikirim ke siapa dan untuk siapa.

Dia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia dari 14 Juli 2014 hingga 20 Oktober 2014 menggantikan Wardana yang mengemban tugas baru sebagai Duta Besar Indonesia untuk Turki.

Dino pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat dilantik pada 10 Agustus 2010  oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kemudian ia mengundurkan diri pada September 2013 untuk mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat 2013.

Ia berpendapat jika seorang ingin mengakhiri hidup, biasanya tidak akan melepaskan handphonenya.

"Kalau ada orang mau bunuh diri biasanya dia tidak akan melepas HP-nya, karena mungkin dia akan mengecek seluruh hal-hal yang ada dalam HP itu dan mungkin dia juga akan melakukan komunikasi terakhir melalui HP itu," katanya.

Namun komunikasi terakhir Daru dengan istrinya justru hanya sebatas memberi kabar bahwa dirinya sedang mengantre taksi di Grand Indonesia.

Selain keberadaan handphone, Dino juga mencurigai atas temuan forensik di kamar kos nomor 105 Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Jakarta Pusat.

Polisi hanya menemukan sidik jari dan DNA Daru di kamar tersebut.

"Sidik jari orang lain tidak ditemukan, HP juga tidak ditemukan dan juga CCTV rekamannya tidak penuh lengkap, ini juga menimbulkan kesan bahwa ini merupakan suatu pembunuhan yang direncanakan secara rapi," katanya.

Ada hal lain yang membuat Dino Patti Djalal ragu Daru bunuh diri.

Suami dari Meta Ayu Puspitantri ini ditemukan tak bernyawa dengan kondisi kepala terlilit lakban kuning pada Selasa (8/7/2025).

Menurut Dino, tidak pernah ada seseorang yang mengakhiri hidup menggunakan lakban.

"Karena metode bunuh diri yang diduga dilakukan oleh Arya Daru sangat tidak lazim. Biasanya kalau orang mau bunuh diri itu dia memilih cara yang konvensional, yang tidak menyengsarakan dirinya," katanya.

"Pertama kali saya dengar dia bunuh diri dengan cara lakban, saya mengatakan tidak pernah seumur hidup saya mendengar orang bunuh diri dengan cara lakban," tambah Dino.

Selain itu Daru juga disebut mengalami masalah kesehatan mental dengan ditemukannya Email konsultasi dengan badan amal pada tahun 2013 dan 2021.

Padahal menurut Dino, Daru mendapat tugas sebagai diplomat ke Finlandia.

"Arya Daru itu akan posting ke Finlandia. salah satu posting idaman bagi diplomat Indonesia. Sebagai diplomat saya paham sekali orag yang mau posting di luar negeri itu merasa sangat antusias, penuh gairah dan gelora hidup karena dia akan membuka lembaran baru dalam hidupnya dan karirnya di luar negeri," katanya.

Oleh sebab itu ia berpendapat hasil kesimpulan penyelidikan tidak cocok dengan kondisi Daru.

"Jadi dari segi ini, psikologi ini, tidak cocok sekali dengan psikologi orang yang mengalami depresi yang mau bunuh diri," katanya.

Kalaupun Daru memiliki masalah, mestinya ia merasa tenang karena akan meninggalkan. 

"Kalaupun dia mengalami masalah pribadi atau pekerjaan di dalam negeri, diplomat yang mau posting akan merasa Alhamdulillah saya akan meninggalkan semua beban itu di belakang saya karena saya akan posting di tempat yang indah di luar negeri. Jadi dari segi itu teori bunuh diri ini juga tidak masuk akal," katanya.

Terlebih lagi tidak ada satu pun pesan yang ditinggalkan Daru jika memang ia benar-benar mengakhiri hidup.

"Orang yang mau bunuh diri itu apalagi orang yang sangat dekat dengan istri dan anak-anaknya pasti akan meninggalkan pesan pribadi bagi keluarganya. Tidak mungkin dia mau hilang begitu saja, apalagi kalau dia begitu mencintai keluarganya. Dalam hal ini tidak ada satupun pesan kematian yang ditinggalkan oleh Arya Daru pada istri maupun kepada anak-anaknya," katanya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.