Sudah ada lahan kami siapkan yakni di Kecamatan Banawa dan Banawa Tengah, keduanya sudah dilakukan penilaian oleh Kementerian Sosial (Kemensos) terkait kelayakannya untuk pembangunan gedung Sekolah Rakyat
Donggala (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), menyebutkan pembangunan gedung Sekolah Rakyat di daerah itu mulai dilaksanakan pada tahun 2026 mendatang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Donggala Yusuf Lamakampali mengatakan saat ini pemerintah daerah (pemda) sedang menyiapkan lahan untuk pembangunan gedung Sekolah Rakyat tersebut.
"Sudah ada lahan kami siapkan yakni di Kecamatan Banawa dan Banawa Tengah, keduanya sudah dilakukan penilaian oleh Kementerian Sosial (Kemensos) terkait kelayakannya untuk pembangunan gedung Sekolah Rakyat," kata Yusuf kepada awak media di Banawa, Minggu.
Ia mengemukakan segera melakukan pembebasan lahan itu jika hasil penilaian sudah terbit dari pemerintah pusat.
"Dua lokasi itu kami sudah usulkan sebagai tempat gedung sekolah rakyat. Kalau sudah memenuhi standar, maka kami akan buatkan sertifikatnya," ucap Yusuf.
Ia berharap proses penilaian itu dapat selesai sebelum akhir tahun 2025.
"Kalau hasilnya keluar di November atau Desember maka Insya Allah tahun 2026 sudah bisa dilaksanakan pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Donggala," sebutnya.
Menurut dia, pemda juga menyurati pemerintah pusat guna menawarkan pelaksanaan Sekolah Rakyat sementara di Kabupaten Donggala.
Yusuf menjelaskan nantinya pelaksanaan Sekolah Rakyat sementara itu akan memanfaatkan lahan dengan luas satu hektare milik Pemkab Donggala.
"Kami sudah usulkan tempat Sekolah Rakyat sementara di Donggala, semua berkasnya termasuk foto bangunannya sudah dikirimkan ke Kemensos," katanya.
Pemkab Donggala pun menyiapkan anggaran untuk perbaikan gedung sementara pelaksanaan Sekolah Rakyat di Donggala sebesar Rp3 miliar.
"Harapannya pemerintah pusat menyetujui penggunaan gedung di Donggala untuk Sekolah Rakyat sementara sembari menunggu bangunan baru didirikan," ujarnya.