Siswa MAN Anak Penjual Sayur Dihajar Kakak Kelas karena Cemburu, Chaeriyah Ibunya: Minta Keadilan
Mujib Anwar August 10, 2025 08:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswa anak penjual sayur dihajar kakak kelas karena cemburu.

Pelaku adalah siswa kelas 12 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Tegal, Jawa Tengah, berinisial P.

Sedangkan korban adalah adik kelasnya, berinisial RM, siswa kelas 11.

Ibu korban pun menangis meminta keadilan.

Dilansir dari Kompas.com, kejadian ini terjadi di toilet sekolah pada Kamis (7/8/2025).

Motif penganiayaan diduga dipicu rasa cemburu karena mantan kekasih P yang juga duduk di kelas 12, kini menjalin hubungan dengan korban, RM.

Akibat penganiayaan tersebut, RM mengalami luka serius di bagian wajah.

"Mungkin karena rasa cemburu akhirnya terjadilah aksi pemukulan itu," kata Guru Bimbingan Konseling (BK) MAN Kota Tegal, Sri Rejeki, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (8/8/2025).

Korban RM mengalami memar di wajah, bibir robek, dan dua giginya hampir copot akibat pemukulan.

Selain luka fisik, RM juga mengalami trauma dan ketakutan pasca kejadian.

Sri Rejeki menjelaskan bahwa kasus ini berawal dari dinamika pergaulan remaja yang melibatkan cinta segitiga antar siswa.

"Secara bergantian kedua orangtua korban dan pelaku sudah kami undang. Rencana hari ini orangtua masing-masing kami hadirkan untuk saling memaafkan," lanjut Sri.

Sri menyampaikan bahwa orangtua pelaku telah menyampaikan permintaan maaf dan bersedia menanggung biaya pengobatan korban.

"Pihak orangtua pelaku bersedia meminta maaf atas ulah anaknya. Orangtua pelaku juga bertanggungjawab untuk biaya pengobatan," jelasnya.

Sebagai langkah tegas, pihak sekolah memutuskan untuk mengembalikan P kepada orangtuanya dan menyarankan agar melanjutkan pendidikan di sekolah lain.

"Pada prinsipnya P kami kembalikan ke orangtuanya untuk disarankan pindah sekolah. Kami tidak mengenal istilah dikeluarkan, kami justru mengarahkan kepada orangtuanya untuk pindah ke sekolah lain," tutur Sri.  

Sementara itu, kedua mata Chaeriyah (49) berkaca-kaca saat menceritakan anaknya, RM yang menjadi korban penganiayaan.

Saat ditemui di rumahnya setelah salat Jumat, Chaeriyah yang sehari-hari berjualan sayur keliling sedang bersama suaminya, Suherman (52).

Chaeriyah pun memperlihatkan foto luka anaknya.

Bibir bagian dalam bawah dan atasnya robek, dua gigi rahang atas bagian kanan goyah.

Dia juga memperlihatkan surat laporan yang disampaikannya ke Polres Tegal Kota. 

"Saya minta keadilan, saya bukan mau menjelekkan nama MAN."

"Saya tidak terima anak saya disakiti, dianiaya," katanya, Jumat (8/8/2025, dilansir dari TribunJateng.


Menurut Chaeriyah, anaknya RM dianiaya oleh pelaku karena dekat dengan seorang perempuan. 

Anaknya pun tidak tahu menahu jika perempuan tersebut dekat dengan P.

Tapi belum ada satu pekan, pelaku mengetahui kedekatan itu.

"Pada Kamis (7/8/2025), anak saya dicari oleh cowoknya, kakak kelasnya, namanya Pandu."

"Dia cari ketika jam istirahat, tanya ke teman-temannya anak saya, dikasih tahu di kantin," ungkapnya.  

Di sisi lain, toilet kecil berukuran sekira 2x3 meter itu menjadi saksi beringasnya P karena dibutakan cinta.

RM dipaksanya masuk ke toilet itu lalu dipukuli.

Di toilet tersebut, tak ada lampu.

Hanya ada ember besar dan kloset.

Di tembok bertuliskan 'Mirhad Ar-Rijal' dalam bahasa Arab yang berarti toilet pria.

Kemudian di dalam salah satu toilet ada tulisan 'Toilet Kramat, Awas Ada CCTV, dan Kamu Diintai Jangan Lupa Lihat Kanan Kiri'.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.