SURYA.co.id | LUMAJANG - Usulan Stasiun Klakah yang diajukan Pemkab Lumajang agar berganti nama menjadi Stasiun Lumajang mendapat respon positif.
Persetujuan perubahan nama Stasiun Klakah menjadi Stasiun Lumajang dikabarkan sudah dalam tahap finalisasi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
“Usulan mendapat respons yang sangat mendukung. Kami melihat ini sebagai penyesuaian identitas wilayah. Nama stasiun adalah simbol kedaerahan. Lumajang pantas dapat itu (nama Stasiun Lumajang," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya, Denny Michels Adlan, saat bertemu Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar di Kantor Bupati Lumajang beberapa waktu lalu, Minggu (10/8/2025).
Menanggapi disetujuinya pergantian nama Stasiun Klakah, Kepala Dinas Perhubungan Lumajang, Rasmin, menjelaskan pihaknya akan penyesuaian teknis yang dibutuhkan pasca-pergantian nama.
"Di antaranya penataan ulang kawasan sekitar stasiun agar lebih representatif dan sesuai dengan identitas nama Lumajang. Ini bukan sekadar ganti papan nama. Kita ingin membangun ulang wajah Lumajang dari pintu gerbang transportasinya,” Beber Rasmin.
Di sisi lain, Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar menjelaskan bertahun-tahun, Pemkab Lumajang mengirim surat resmi, melakukan kajian dan berkonsultasi lintas kementerian, hingga audiensi langsung ke BTP dan Ditjen Perkeretaapian perihal pergantian nama stasiun.
Ia mengaku terharu Stasiun Klakah yang dibangun pada masa kolonial Belanda itu benar-benar berganti menjadi Lumajang.
"Akhirnya, nama daerah kita diakui dalam jaringan perkeretaapian nasional,” Jelas Indah.