BKKBN Gencar GATI di Tanjungpinang, Ajak Mahasiswa Siapkan Diri Jadi Calon Ayah Masa Depan
Eko Setiawan August 12, 2025 04:30 AM

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG  - BKKBN Kepri beri edukasi soal persiapan diri menjadi calon ayah pada masa depan di Poltekkes Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (11/8/2025).

Momen ini dihadiri Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Kemendukbangga/BKKBN, Nopian Andusti.

Nopian Andusti secara khusus memberikan Kuliah Umum yang berlangsung di Kampus Poltekkes Tanjungpinang. 

Kuliah umum ini membahas soal program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) dan Siap Nikah Goes to Campus, serta persiapan diri menjadi calon ayah di masa depan.

Nopian mulai mengajak mahasiswa yang hadir untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu, sebelum menikah. 

Sebab kehidupan setelah menikah sangat berbeda dengan kehidupan sebelumnya, atau saat masa pacaran.

Jika tidak mempersiapkan diri sebelum menikah, menurutnya tidak menutup kemungkinan akan terjadinya perceraian yang dialami oleh para pasangan yang belum matang tersebut.

Pada tahun 2023 lalu, angka perceraian cukup tinggi, dengan jumlah 408.347 perceraian.

"Perselisihan dan pertengkaran sebanyak 61 persen. Sisanya msalah ekonomi, kurangnya kesiapan mental, dan adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)," jelasnya.

Terdapat 10 Dimensi yang perlu dilengkapi sebelum menikah.

Yakni kesiapan berkeluarga, kesiapan usia, kesiapan finansial, kesiapan emosi, kesiapan sosial.

Kesiapan moral, kesiapan mental, kesiapan interpersonal, kesiapan fisik, kesiapan intelektual hingga keterampilan hidup.

Sebelum melakukan pernikahan, Nopian menyarankan kepada mahasiswa untuk berkonsultasi ke website siap nikah, ataupun ke pakarnya. 

Hal ini semata-mata untuk menciptakan keluarga yang sejahtera, hingga menekan angka perceraian di Indonesia.

"Peran ayah juga sangat penting dalam keluarga. Jadi program GATI ini untuk mendorong keaktifan ayah dan calon ayah, agar dapat terus bertanggungjawab untuk keluarganya," akunya. 

Pada momentum itu, mendapat antusiasme tinggi dari para mahasiswa yang hadir.

Sejumlah pertanyaan dilontarkan dan ditujukan untuk sang Deputi. 

Pertanyaan itu masih berkaitan dengan persiapan nikah dan menjadi ayah yang baik.

Pada hari yang sama, BKKBN Kepri juga melaksanakan pembagian Makanan Bergizi (MBG).

Ada tiga posyandu, yakni Posyandu Kenari, Posyandu Camar di Kelurahan Tanjungpinang Timur, dan Posyandu Mentari di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti yang menjadi sasaran kunjungan. 

Hal ini dilakukan, dalam rangka meningkatkan kesehatan gizi ibu dan anak di Kepri. 

Program ini berhasil menjangkau 109 balita, 7 ibu hamil, dan 9 ibu menyusui sebagai penerima manfaat. 

Petugas Keluarga Berencana/Penyuluh KB, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau, Rohina,M.Si , petugas BGN, kader posyandu, wakil ketua Kampung KB, para ketua RT/RW, serta masyarakat penerima MBG hadir dalam momen ini.

Mereka hadir untuk menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung tumbuh kembang anak dan pemenuhan gizi ibu.

Rohina mengatakan, pemberian MBG ini merupakan salah satu langkah nyata dalam upaya pencegahan stunting.

Sekaligus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan gizi seimbang.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, terlihat dari antusiasme penerima manfaat yang hadir dan berpartisipasi aktif. 

Pembagian MBG di tiga posyandu ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak di Tanjungpinang, serta mendukung tercapainya target pembangunan keluarga yang berkualitas.

"Secara keseluruhan kegiatan pada hari ini berjalan baik dan lancar," kata Rohina. 
Selanjutnya  BKKBN Kepri mengunjungi Taman Pendidikan AlQuran - Alrasya Day care, memiliki 23 anak yang dididik bersama 6 orang pengasuh. Kegiatan ini merupakan bagian dari salah satu quick wins Kemendukbangga/BKKBN , yakni TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak). 

Pada kegiatan Tamasya ini, Rohina menyarankan agar taman asuh menghadirkan tim ahli seperti dokter spesialis anak dan psikolog untuk membantu pemantauan tumbuh kembang anak, serta menghimbau pengasuh agar rutin mengikuti webinar seri Kelas Orangtua Hebat (Kerabat).

“Di samping itu day care juga memberikan edukasi terkait pentingnya pola pengasuhan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan dan mengajak pak lurah untuk menghimbau masyarakat agar memperhatikan tumbuh kembang anak melalui pemanfaatan Tamasya di wilayah masing-masing”’ tutupnya. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.