TRIBUNJATENG.COM - Viral di media sosial emak-emak melakukan pungli di sebuah toko rokok elektrik.
Disebutkan emak-emak itu meminta sumbangan untuk acara 17 Agustus namun mematok nilai minimal.
Pemilik toko diminta untuk memberikan sumbangan minimal Rp 500 ribu.
Berdasarkan rekaman kamera CCTV yang diunggah akun Instagram @podsauthenticsurabaya, terlihat tiga orang perempuan sedang mendatangi sebuah toko.
Mereka diduga meminta sumbangan.
Mengenai hal itu, pemilik toko, Kevin Wiliam (22) mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di tempat usahanya yang berada di Jalan Gemblongan, Alun-alun Contonga, Bubutan, Surabaya.
"Mereka (ketiga perempuan) mengaku ada yang dari RT, RW, ada yang dari kelurahan juga," kata Kevin ketika ditemui di tokonya, Senin (11/8/2025).
Kemudian, kata Kevin, ketiga perempuan itu meminta sumbangan kepadanya, dengan alasan untuk membuat acara guna memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI).
"Nominalnya itu memang seikhlasnya. Ketika saya ngomong bahwa nominal yang saya sanggup itu sekitar Rp 5.000 sampai Rp 10.000, ibu ini bilang ya enggak bisa kasih segitu," katanya.
Selanjutnya, para wanita itu menunjukkan tempat usaha lain yang memberikan sumbangan minimal Rp 500.000.
Lalu, Kevin menanyakan kewajiban memberi dengan nominal serupa.
"Mungkin karena saya sendiri juga kepancing emosi, saya tanya ke ibunya, wajibkah saya yang membayar Rp 500.000 sebagai sumbangan?
Ibu itu mengatakan sebanyak tiga kali, wajib," ujarnya.
Akan tetapi, Kevin menolak dengan alasan usahanya sedang mengalami penurunan pembeli dan belum mendapat keuntungan.
Akhirnya, ketiga perempuan tersebut pun emosi kepadanya.
"Kalau sumbangan seperti ini, biasanya saya memang tahu kalau memang ada sumbangan seperti ini.
Tapi yang bikin saya kaget itu ketika saya dipatok nominal (sumbangannya) itu," kata dia.
Kevin memutuskan untuk melaporkan perkara dugaan pungli tersebut ke Polsek Bubutan.
Dia pun berharap, agar kasus itu segera diusut oleh aparat kepolisian. (*)