Grid.ID – Selebgram sekaligus penyanyi Inara Rusli menjadi salah satu publik figur yang vokal menyuarakan isu kemanusiaan di Palestina. Bersama sejumlah influencer Indonesia, ia menggagas petisi kemanusiaan untuk menuntut keadilan bagi warga Gaza.
Sebagai seorang ibu, Inara mengaku hatinya tergerak melihat penderitaan para orang tua di Gaza. Terlebih, sebagai duta Rumah Sakit Ibu dan Anak di Gaza, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk beraksi membantu perjuangan kemerdekaan Palestina.
"Disini saya ditunjuk sebagai duta Rumah Sakit Ibu dan Anak di Gaza. Itu salah satu komitmen aku membantu perjuangan dan pergerakan kemerdekaan di Gaza," ucap Inara Rusli saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (11/8/2025).
"Aku punya yayasan teman searah visi misinya dengan teman-teman di sini sama ya, mendukung kemerdekaan Palestina apapun itu bagaimana caranya," lanjutnya.
Lebih lanjut, mantan istri Virgoun itu menegaskan bahwa menunjukkan kepedulian terhadap Palestina tidak perlu dilandasi latar belakang agama tertentu.
Menurutnya, rasa kemanusiaan sudah cukup menjadi alasan untuk bersuara dan meminta keadilan bagi Gaza, termasuk lewat langkah kecil di media sosial.
"Kita gak perlu jadi muslim dulu untuk bisa bersuara untuk saudara-saudara kita di Palestina, kita cukup menjadi seorang manusia. Kita bisa gunakan sosial media kita buat berjihad, menyuarakan kemerdekaan Palestina," kata Inara.
"Terlepas dari sejarah kemerdekaan mereka, mereka punya andil dalam kemerdekaan Indonesia, jadi pesan aku cuma satu, jadi lah manusia lebih dulu sebelum kita menjadi muslim, Free Palestina!" pungkasnya.
Acara pembuatan petisi kemanusiaan Palestina tersebut juga didukung oleh sejumlah influencer dan publik figur lain, seperti Bella Fawzi, anak musisi Ikang Fawzi dan Marissa Haque, Michelle Santoso, Ratu Nur Annisa, Dodi Hidayatullah, dan Asma Nadia.
Petisi yang ditujukan kepada Kementerian Luar Negeri itu memuat tiga tuntutan utama,antara lain sebagai berikut.
1. Mendesak intervensi diplomatik segera dari pemerintah Indonesia untuk mengakhiri genosida,
2. Memastikan akses kemanusiaan berkelanjutan tanpa batas bagi relawan dan bantuan medis,
3. Mendorong sikap diplomatik yang lebih tegas di forum internasional untuk mendukung kemerdekaan Palestina.