Manajer Crystal Palace, Oliver Glasner, memuji penampilan apik Dean Henderson pada pertandingan kontra Liverpool di Community Shield 2025.
Pertandingan Community Shield 2025 antara Liverpool dan Crystal Palace yang digelar di Wembley Stadium, Senin (10/8) malam WIB, berlangsung sengit, berakhir dengan kemenangan dramatis Palace melalui adu penalti 3-2 setelah imbang 2-2 di waktu normal. Liverpool unggul cepat di menit ke-4 lewat gol debutan Hugo Ekitike, yang memanfaatkan umpan Florian Wirtz dengan tembakan akurat. Palace menyamakan kedudukan di menit ke-16 melalui penalti Jean-Philippe Mateta setelah pelanggaran Virgil van Dijk terhadap Ismaila Sarr. Liverpool kembali memimpin di menit ke-21 ketika umpan silang Jeremie Frimpong secara tak sengaja masuk ke gawang. Namun, Palace menunjukkan ketangguhan, dengan Adam Wharton dan Will Hughes mendominasi lini tengah, menciptakan peluang berbahaya.
Di babak kedua, Palace semakin percaya diri, memanfaatkan transisi cepat untuk menyulitkan pertahanan Liverpool. Ismaila Sarr menjadi pahlawan dengan gol penyama kedudukan di menit ke-77, memanfaatkan umpan Wharton setelah Hughes merebut bola dari Cody Gakpo. Pertandingan berlanjut ke adu penalti, di mana kiper Palace, Dean Henderson, tampil gemilang dengan menggagalkan tendangan Alexis Mac Allister dan Harvey Elliott, sementara Mohamed Salah juga gagal. Justin Devenny, pemain muda Palace, memastikan kemenangan dengan penalti penentu ke sudut atas. Kemenangan ini menandai trofi Community Shield pertama dalam sejarah Palace, sekaligus menegaskan kemampuan mereka mengejutkan tim besar seperti Liverpool, yang tampil dengan empat pemain baru.
Setelah pertandingan usai, Oliver Glasner secara khusus memberikan ujian bagi Dean Henderson yang tampil apik pada laga tersebut.
"Kita tahu Dean Henderson kiper hebat," Glasner tersenyum dilansir dari laman resmi klub. "Ada banyak kerja keras di baliknya.:
“Misalnya, sehari sebelum pertemuan di hotel dengan para analis, pelatih kipernya, dia mengamati semua pengambil penalti dari Liverpool dan sudah mempersiapkan diri dengan baik."
"Saya rasa dia punya keyakinan bahwa dia bisa menyelamatkan penalti. Dia sudah menunjukkannya."
“Tapi di sisi lain, saya sangat senang Justin Devenny mengambil penalti penentu di usia 21 tahun."
"Kami tidak pernah membicarakan [siapa yang akan mengambil penalti] sebelumnya – tidak pernah – karena kita tidak tahu siapa yang akan bermain setelah beberapa pergantian pemain. Jelas bahwa JP [Mateta], Ebere [Eze], dan Ismaila [Sarr] akan mengambil tiga penalti pertama. Lalu kami mengincar penalti kelima dan Justin berkata: 'Saya akan mengambil penalti kelima' dengan penuh percaya diri – dan saya pikir dia menunjukkannya'."
"Beginilah yang kami inginkan. Bertanggung jawablah. Jangan pernah takut, khawatir, atau cemas akan kesalahan, karena inilah sepak bola."
“Ada banyak hal positif hari ini.”