Meskipun secara nomenklatur berada di bawah Kementerian Dalam Negeri, posyandu menjalankan tugas yang berkaitan erat dengan Kementerian Kesehatan

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetyani mengusulkan agar pemerintah pusat dan daerah menjadikan posyandu sebagai center of excellence atau pusat pembelajaran masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah sosial dan kesehatan.

Menurut Netty, posyandu memiliki potensi besar memberikan edukasi pengasuhan anak, pelayanan kesehatan lansia, hingga penanganan isu sosial lain yang bersentuhan langsung dengan kehidupan warga.

“Posyandu bisa menjadi pusat pembelajaran masyarakat, dari pencegahan stunting, pengasuhan anak, sampai layanan lansia. Kapasitas kader yang sudah terlatih dan memiliki semangat pengabdian perlu dioptimalkan dengan dukungan kebijakan yang tepat,” ujar Netty saat kunjungan kerja Komisi IX DPR RI di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Ia menegaskan, meskipun secara nomenklatur berada di bawah Kementerian Dalam Negeri, posyandu menjalankan tugas yang berkaitan erat dengan Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu, menjalankan sinergi lintas kementerian menjadi kebutuhan mendesak untuk menguatkan peran posyandu di tengah masyarakat.

Ia pun menilai sinergi itu penting untuk dilakukan guna mengoptimalkan peran posyandu, tidak hanya sebagai garda terdepan terkait dengan penyelesaian stunting, tetapi juga sebagai pusat edukasi masyarakat.

Dalam program penurunan stunting, posyandu menyelenggarakan sejumlah kegiatan, seperti pendataan, penimbangan dan pengukuran badan ibu hamil, balita, dan calon pengantin. Lalu, ada pula kegiatan edukasi tentang pencegahan stunting, intervensi bagi ibu hamil dan balita yang memiliki masalah gizi, dan pemberian layanan optimal oleh tenaga kesehatan.

Dengan mengoptimalkan peran posyandu, menurut Netty, pelayanan kesehatan dan edukasi masyarakat dapat menjangkau lebih luas dan efektif.

Berikutnya, Netty juga menyoroti peran kader posyandu, dan berpandangan bahwa saat ini diperlukan dukungan kebijakan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu.

“Kader posyandu sudah terlatih, punya jiwa sukarela dan semangat pengorbanan. Tapi, ini harus bertemu dengan kebijakan yang tepat agar kapasitas mereka meningkat," kata dia.