Viral Kematian Jessica Orca yang Diserang Paus Orca, Ternyata AI
galih permadi August 12, 2025 10:30 PM

Fakta Baru Kematian Tragis Jessica Orca, Dikabarkan Tewas Setelah Melatih Paus Orca
 

TRIBUNJATENG.COM – Dunia maya kembali geger setelah beredar kisah memilukan tentang kematian seorang pelatih paus orca yg bernama Jessica Radcliffe.

Kisah itu menyebut Jessica sang pelatih  tewas secara mengenaskan di tengah pertunjukan orca di sebuah taman laut.

Dalam video yang menyebar di TikTok dan Facebook, Jessica digambarkan sebagai perempuan muda berusia 23 tahun yang penuh semangat.

Namun, dia harus meregang nyawa hanya beberapa menit setelah diselamatkan oleh tim medis usai diserang paus pembunuh.

Narasi yang beredar sangat dramatis, menggambarkan penonton yang berteriak histeris, air kolam yang memerah, dan suasana panik menyelimuti arena.

Ada juga klaim ganjil bahwa serangan terjadi karena darah menstruasi Jessica bercampur dengan air, memicu agresivitas sang orca.

Kisah ini dibungkus dengan latar musik pilu dan potongan gambar yang seolah autentik.

Hal ini membuat banyak orang benar-benar percaya bahwa sebuah tragedi nyata baru saja terjadi.

Namun, setelah ditelusuri, kisah ini dipastikan tidak pernah terjadi.

Pihak taman laut yang disebut dalam unggahan menyatakan tidak memiliki pegawai bernama Jessica Radcliffe.

Tidak ada insiden serangan paus yang sesuai dengan narasi di video.

Faktanya, rekaman yang digunakan dalam hoaks ini merupakan potongan dari berbagai sumber lama.

Sumber itu termasuk dokumenter tentang orca dan cuplikan berita kematian pelatih hewan terkenal, Dawn Brancheau, pada tahun 2010 di SeaWorld, Orlando, Amerika Serikat.

Para pemeriksa fakta menemukan bahwa foto yang diklaim sebagai Jessica Radcliffe hanyalah hasil pengambilan gambar acak dari akun media sosial asing.

Foto itu bukan korban nyata.

Selain itu, klaim soal paus menyerang karena darah menstruasi sama sekali tidak memiliki dasar ilmiah.

Hal itu sudah dibantah oleh sejumlah pakar biologi kelautan.

Para pakar menegaskan bahwa perilaku orca di penangkaran memang dapat menjadi agresif.

Tetapi penyebabnya jauh lebih kompleks dan tidak sesederhana narasi yang beredar.

Konten hoaks ini menjadi viral karena memadukan unsur drama, tragedi, dan visual meyakinkan.

Banyak warganet yang tergugah emosinya lalu membagikan video tanpa memeriksa kebenarannya.

“Masalahnya, ketika orang sudah tersentuh cerita, mereka cenderung percaya tanpa verifikasi,” kata seorang pemeriksa fakta dari AFP.

Fenomena ini menjadi pengingat penting bahwa informasi di media sosial tidak selalu benar.

Meskipun dikemas dengan visual dan narasi yang terlihat nyata.

Publik diimbau untuk selalu memeriksa sumber, mencari klarifikasi dari pihak berwenang, dan tidak mudah menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.


(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.