Sentimen Negatif AS ke India Berlanjut, Benarkah 5 Jet F-16 Pakistan Dihancurkan Operasi Sindoor? 
Hasiolan Eko P Gultom August 15, 2025 03:32 AM

Sentimen Negatif AS ke India Berlanjut, Benarkah 5 Jet F-16 Pakistan Dihancurkan Operasi Sindoor? 

TRIBUNNEWS.COM - Sentimen negatif Amerika Serikat (AS) terhadap India terus berlanjut.

Sentimen ini berawal dari ujaran Presiden AS, Donald Trump dalam konteks perang dagang dan kebijakan tarif.

Trump menyebut hambatan perdagangan India sebagai sesuatu yang “menjijikkan” dan menyindir bahwa ekonomi India sedang “mati”.

Pernyataan ini muncul setelah India tetap mengimpor minyak dari Rusia, yang dianggap Trump sebagai pelanggaran terhadap sanksi Barat.

Kini, sentimen itu menjalar lewat sikap AS yang dianggap lebih memihak Pakistan daripada India dalam konflik kedua negara pada perang 4 hari di 7 hingga 10 Mei 2025 silam.

India mengklaim, Operasi Sindoor mereka membuat Angkatan Udara Pakistan kehilangan jet F-16 selama Operasi Sindoor yang dilakukan militer India. 

Namun, pemerintahan Trump menolak menjawab pertanyaan spesifik tersebut meskipun terus mengklaim berperan penting dalam menghentikan perang India-Pakistan.

Sebaliknya, India secara tegas membantah semua klaim tentang peran AS dalam mediasi gencatan senjata antara India dan Pakistan pada Mei tahun ini. 

Di sisi lain, Pakistan menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian, dan memujinya karena telah menghentikan perang dengan India.

Ketika ditanya tentang hancurnya F-16 Pakistan, Departemen Luar Negeri AS mengatakan, "Kami merujuk Anda ke Pemerintah Pakistan untuk membahas F-16-nya," lapor NDTV. 

Departemen Luar Negeri AS juga ditanya tentang ancaman nuklir Kepala Angkatan Darat Pakistan, Marsekal Lapangan Asim Munir, dari wilayah AS.

Dalam balasan surel kepada News 18, mereka mengatakan, "Kami mengetahui laporan ini dan akan merujuk Anda ke Pemerintah Pakistan terkait dugaan pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat Munir."

Sebelumnya, India mengecam pernyataan Munir dan mengatakan bahwa 'sangat disesalkan' pernyataan tersebut dilontarkan dari wilayah 'negara sahabat'.

India Klaim Lima Jet Tempur Pakistan Dihancurkan

Pernyataan itu muncul beberapa hari setelah Kepala Staf Angkatan Udara India Marsekal AP Singh mengatakan kalau Angkatan Udara India, IAF menembak "setidaknya" lima jet tempur Pakistan dan "satu pesawat besar" selama Operasi Sindoor pada Mei.

Singh, tidak menyebutkan jenis jet tempur yang ditembak jatuh, namun mengatakan serangan udara juga menghantam pesawat pengintai tambahan dan “beberapa pesawat tempur F-16” yang diparkir di hanggar di dua pangkalan udara di Pakistan tenggara.

Ini adalah pertama kalinya seorang perwira senior dari pihak India menyebutkan jumlah pesawat dan jet Pakistan yang ditembak jatuh.

Pada bulan Mei, Kepala Staf Pertahanan (CDS) India Jenderal Anil Chauhan telah mengakui kehilangan sejumlah pesawat yang tidak disebutkan jumlahnya dalam operasi tersebut.

Awal bulan itu, Direktur Jenderal Operasi Udara IAF, Marsekal Udara AK Bharti, mengatakan bahwa kerugian adalah bagian dari setiap pertempuran.

Militer India telah mencapai semua tujuan yang dipilihnya dan semua pilot IAF telah kembali ke rumah, katanya.

DIHANCURKAN - Foto jet tempur F-16 Pakistan. India mengklaim, operasi Sindoor mereka berhasil menghancurkan lima jet jenis ini di hanggar panggkalan udara di Pakistan.

Hubungan India dan Pakistan Pasca-Serangan Teror Pahalgam

Hubungan antara India dan Pakistan memburuk setelah 22 orang tewas dalam serangan teror Pahalgam di Jammu dan Kashmir pada bulan April tahun ini.

India melancarkan Operasi Sindoor, yang menargetkan infrastruktur teroris di dalam Pakistan dan diklaim menewaskan sebanyak 100 teroris. 

Ketegangan meningkat setelah tindakan India, dengan Pakistan menggunakan serangan pesawat tak berawak terhadap warga sipil dan posisi militer negara-negara perbatasan India.

India membalas dengan menargetkan pos-pos militer Pakistan.

Kedua negara sepakat untuk gencatan senjata di tingkat Direktur Jenderal Operasi Militer (DGMO) setelah DGMO Pakistan menghubungi pihak India setelah tiga hingga empat hari pertempuran sengit.

Di bidang diplomatik, India menangguhkan Perjanjian Perairan Indus, menangguhkan visa Pakistan dan menutup perdagangan melalui pos-pos perbatasan.

Baru-baru ini, Pakistan menghentikan pengiriman surat kabar kepada diplomat India dan Komisi Tinggi India yang berpusat di Islamabad.

Dalam langkah balasan, India juga telah memotong pasokan surat kabar kepada diplomat Pakistan dan Komisi Tinggi Pakistan di Delhi.
 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.