Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding pada Kamis mengunjungi SMA Negeri 13 Bekasi, Jawa Barat, yang menjadi perintisan Sekolah Rakyat.
Menurut siaran pers dari Kementerian P2MI di Jakarta, Kamis, selama kunjungannya itu, dia memberikan motivasi kepada 180 siswa dan mendorong agar Sekolah Rakyat mengakomodasi program "Kelas Migran" yang digagas kementeriannya.
"Saya sengaja berkunjung ke SMA 13 Bekasi yang merupakan perintisan Sekolah Rakyat. Di sini, ada 180 siswa dan tadi saya memotivasi adik-adik kita agar mereka punya kepercayaan diri dan semangat," kata Karding.
Dia menjelaskan bahwa Kelas Migran merupakan program ekstrakurikuler bagi siswa SMA yang melatih keterampilan bahasa asing, memberikan pengetahuan tentang negara-negara tujuan pekerja migran, dan mempersiapkan mental siswa untuk bekerja di luar negeri.
"Kelas Migran ini dibentuk sejak awal (masuk SMA). Setelah tiga tahun pembinaan, peluang mereka terserap kerja sangat tinggi. Paling hanya butuh pelatihan tambahan 1-2 bulan sebelum berangkat," kata Karding.
Menurut dia, penguasaan bahasa asing sejak di bangku sekolah diperlukan bagi mereka yang ingin bekerja di luar negeri.
"Saya minta Sekolah Rakyat mewajibkan bahasa Inggris. Kita tidak bisa 'berselancar' di era global ini kalau tidak bisa bahasa Inggris," kata dia.
Dalam kunjungannya itu, Karding sempat dititipi surat dari Alma, salah satu siswi SMA Negeri 13 Bekasi, untuk diberikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Surat itu berisi ucapan terima kasih atas pendirian Sekolah Rakyat yang telah memberi banyak kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk menimba ilmu dan menggapai cita-cita.
Karding kemudian membacakan surat tersebut di hadapan para siswa Sekolah Rakyat.
"Bismillah, untuk Pak Prabowo, saya Alma, salah satu dari siswi Sekolah Rakyat. Terima kasih banyak, Bapak, karena telah mendirikan Sekolah Rakyat, memberikan kesempatan dan peluang untuk banyak anak Indonesia bisa menimba ilmu dan menggapai impian kita."
"Sekali lagi, terima kasih banyak, Pak Prabowo," tulis Alma dalam suratnya yang dibacakan oleh Karding.