Meisya Siregar Jalani Histeroskopi Usai Alami Masalah Rahim, Prosedur Apa Itu?
GH News August 15, 2025 08:10 AM
Jakarta -

Artis Meisya Siregar menuturkan dirinya baru saja menjalani operasi histeroskopi karena mengalami tiga masalah medis di rahimnya. Melalui akun Instagram-nya, Meisya menceritakan dirinya mengidap hiperplasia endometrium, polipoid endometrium, dan mioma uteri.

"Akhirnya pasrah di Histeroskopi... sambil menunggu hasil PA setelah di kerok dan di ambil polip nya. miom nya ? ga diapa2in krn ga bahaya kecil kecil miomnya. Minta doanya boleh ya, supaya hasilnya bagus yaaa 🙏🏻 di kasih hati yg ikhlas sm Allah nantinya. di lanjut dg treatment terapi hormon," kata Meisya melalui akun Instagram-nya.

Sebenarnya apa itu prosedur histeroskopi? Spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG menjelaskan histeroskopi merupakan prosedur medis yang dilakukan dengan cara memasukkan benda kecil dengan kamera untuk melihat keadaan dalam rahim.

Ini dilakukan untuk memastikan kondisi medis apa yang ada di rahim pasien. Dengan begitu, proses perawatan bisa dilakukan lebih efektif.

"Jadi ada teropong kecil, kita mau melihat keadaan dalam rahim yang lebih pasti, kita bisa melihat polip, kita bisa melihat keadaan di dalam rahim apakah ada miom, bisa melihat saluran tuba juga yang muaranya bisa dilihat di situ, bisa melihat keadaan serviks juga," jelas dr Fadli ketika dihubungi detikcom, Selasa (14/8/2025).

dr Fadli menuturkan hiterekstomi dibagi menjadi dua jenis, yaitu diagnostik dan operatif. Diagnostik dilakukan untuk mengetahui jenis penyakit yang dialami oleh pasien, sedangkan operatif untuk melakukan tindakan perawatan.

"Tindakan yang operatif untuk angkat polip, atau mioma yang submukosum yang di bagian mukosa, itu kita bisa melakukan tindakan histeroskopi untuk reseksi (pengangkatan melalui pembedahan), penanganan kasus-kasus tadi," ucanya.

Berkaitan dengan kondisi hiperplasia endometrium, polipoid endometrium, dan mioma uteri, ketiganya menurut dr Fadli berkaitan erat dengan gangguan hormon. Kondisi-kondisi tersebut juga bisa disebabkan oleh genetik atau bawaan, lalu kelebihan lemak dalam tubuh.

Sebagai langkah antisipasi, dr Fadli menyarankan untuk mewaspadai gejala-gejala yang mungkin muncul. Beberapa di antaranya seperti volume darah haid yang tidak normal, rasa nyeri, hingga benjolan di perut.

"Kalau hiperplasia itu haidnya banyak, biasanya ibunya obesitas, jarang olahraga, sehingga estrogen dalam tubuh berlebihan," tandasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.