Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Kepulauan Seribu mengajak Kelompok Wanita Tani (KWT) membantu pemerintah dalam menyediakan pangan segar bagi masyarakat kepulauan tersebut melalui usaha pertanian di lahan terbatas atau urban farming.

"Program KWT ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ketersediaan pangan segar di wilayah Kepulauan Seribu, tetapi juga membantu perekonomian keluarga anggotanya," kata Kepala Sudin KPKP Kepulauan Seribu, Nurliati usai panen sayur bayam Kelompok Wanita Tani Hijau Daun di Pulau Kelapa Dua, Jumat.

Ia mengatakan bahwa aksi panen sayur bayam seberat 18,5 kilogram di Pulau Kelapa Dua, Kelurahan Pulau Kelapa merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian perkotaan.

"Kami mendukung program ini dan siap menyediakan bibit untuk kelompok wanita tani untuk bertanam," kata dia.

Pihaknya menggelorakan budidaya sayuran di daerah kepulauan di Provinsi DKI Jakarta tersebut sebagai upaya membangun ketahanan pangan.

Kegiatan panen sayuran merupakan bagian dari program ketahanan pangan berbasis masyarakat dan menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara warga, RPTRA, dan PKK mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

"Panen ini merupakan hasil kerja sama antara Pokja PKK dan kelompok wanita tani dalam memberdayakan lahan hijau untuk budidaya tanaman pangan," kata dia.

Sementara itu, Ketua KWT Hijau Daun Pulau Kelapa Dua, Rosada mengatakan hasil panen itu dijual kepada warga RT 001/05 Pulau Kelapa Dua dengan harga Rp14 ribu per kilogram.

“Uangnya kami gunakan untuk membeli kain flanel, rockwool, dan membayar listrik. Untuk air, kami masih memanfaatkan air hujan,” kata dia.

Setelah panen bayam, pihaknya tengah menyiapkan kegiatan budidaya berikutnya dengan menyemai sayuran pakcoy.

"Kami akan terus menanam untuk membantu pemerintah mewujudkan ketahanan pangan di lahan yang terbatas," ujar Rosada.