Gaza Kritis, Dilanda Wabah Penyakit Kulit Mematikan Hingga Ancam Nyawa Jutaan Pengungsi
Bobby Wiratama August 15, 2025 08:33 PM

TRIBUNNEWS.COM – Lonjakan kasus penyakit kulit di Gaza dilaporkan meningkat tajam usai wilayah ini dilanda gelombang panas ekstrem hingga mencapai 50 derajat celsius, memperburuk situasi yang memang sudah parah,

Menurut laporan pusat medis utama di Gaza, Rumah Sakit Al-Shifa Mohammad Abu Salmiya jalur Gaza kini dilanda lonjakan penyakit kulit akibat suhu udara yang mencekik.

Kondisi ini diperparah dengan adanya kelangkaan air bersih dan bahan bakar buntut aksi blokade bantuan kemanusiaan yang dilakukan militer Israel sejak Oktober 2023.

Israel menuduh Hamas menggunakan jalur bantuan untuk menyelundupkan senjata, peralatan militer, atau bahan bakar yang bisa dipakai dalam operasi tempur.

Dengan membatasi suplai, Israel berharap melemahkan kemampuan Hamas.

Blokade juga digunakan sebagai sarana kontrol atas pergerakan barang dan orang di Gaza, termasuk mempengaruhi kondisi sosial-ekonomi sehingga menekan kelompok bersenjata.

Namun imbas tindakan ini, pompa air dan pabrik desalinasi tidak beroperasi optimal karena kekurangan bahan bakar dan listrik.

Sementara jumlah truk tangki air yang masuk ke Jalur Gaza masih kurang mencukupi kebutuhan penduduk lebih dari 2,3 juta orang.

Situasi tersebut memaksa banyak warga menggunakan air yang tercemar untuk mandi atau mencuci, sementara tempat penampungan dan tenda pengungsian yang penuh sesak dan kotor mempercepat penularan infeksi kulit.

Ditambah lagi, gangguan pasokan bahan bakar akibat blokade membuat fasilitas medis sulit mengoperasikan alat penting seperti pendingin atau sterilisasi sehingga perawatan menjadi sangat terbatas.

"Suhu di Gaza melonjak di atas 40°C, memperburuk situasi yang memang sudah parah," kata organisasi kemanusiaan PBB.

"Dengan ketersediaan air yang sangat terbatas, tingkat dehidrasi semakin meningkat," tambahnya.

Belum tersedia data resmi mengenai jumlah spesifik kasus penyakit kulit sepanjang Agustus 2025. Mohammed Abu Salmiya, Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, menegaskan bahwa terjadi “peningkatan luas” dalam penyebaran, mencakup segala kelompok usia.

Warga Gaza Curhat Terpanggang Gelombang Panas

Adalah Rida Abu Hadayed, salah satu warga Gaza yang tinggal bersama tujuh anak dalam tenda kecil yang terbuat dari nylon.

Dalam wawancaranya dengan Anadolu ia mengungkap bahwa suhu panas melelahkan dan kelembaban yang tinggi membuat mereka tidak bisa tidur.

Ia hanya bisa menyejukkan anak-anaknya dengan menyiramkan air—air yang kini makin sulit didapat.

Hal serupa juga diungkapkan Moaz Mukhaimar , pemuda asal Deir al-Balah ini menceritakan perjuangannya untuk bisa mendapatkan air bersih di tengah cuaca ekstrem.

Ia bahkan rela mengantri selama dua jam, tiga kali sehari, hanya untuk mendapatkan air sedikit yang sebagian tidak layak pakai.

Sementara itu Ibu Umm Omar berbicara dengan sesak tentang penderitaan putrinya, Marwa , berusia tujuh tahun yang menderita penyakit kudis akibat krisis air bersih.

“Putri saya menderita kudis di sekujur tubuhnya karena kurangnya air bersih. Saya tidak bisa mengisolasi dia dari saudara-saudaranya karena kami semua tinggal di satu tenda. Dia selalu menangis karena kesakitan.” ujarnya

Puluhan Negara Desak Israel Akhiri Krisis

Merespons situasi di Gaza yang kian memprihatinkan para menteri luar negeri dari 24 negara mendesak agar bencana kelaparan yang terjadi di Jalur Gaza segera diakhiri.

Pernyataan itu menyerukan persetujuan atas semua pengiriman bantuan dari organisasi internasional, memungkinkan organisasi kemanusian seperti PBB dan mitra kemanusiaan lainnya memiliki akses yang aman dan luas.

Tak hanya itu, para menlu itu juga mendesak agar seluruh penyeberangan dan rute untuk arus bantuan kemanusiaan, seperti makanan, pasokan nutrisi, tempat tinggal, bahan bakar, air bersih, obat-obatan dan juga peralatan medis segera dibuka.

Serta mendesak pencegahan penggunaan kekuatan militer di lokasi pendistribusian bantuan dan meminta agar warga sipil, pekerja kemanusiaan, serta tim medis dilindungi.

(Tribunnews.com / Namira)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.