Sudah Mau Tutup Kiosnya, Nining Malah Rugi Rp11,2 Juta Gegara Ulah Pembeli Ingin Beli Emas
Mujib Anwar August 16, 2025 02:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Seorang penjual emas di kawasan Pasar 45 Manado, Nining Lakoro, jadi korban penipuan dengan menggunakan uang palsu.

Akibat kejadian itu, Nining mengalami kerugian Rp 11.200.000 (sebelas juta dua ratus ribu rupiah).

Peredaran uang palsu di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), itu pun menggegerkan publik.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu (13/8/2025), sekitar 20.00 WITA, di tempat Nining berjual depan Golden Swalayan, Pasar 45 Manado.

Peristiwa ini sempat viral di media sosial hingga memicu keprihatinan netizen.

Ditemui Tribun Manado pada Kamis (14/8/2025) pagi, Nining masih tampak trauma.

Meski demikian, ia enggan larut dalam duka.

Nining tetap buka lapak, mencari pembeli demi sesuap nasi.

Kepada Tribun Manado, Nining bercerita, sang pelaku sudah menyambangi lokasinya sejak Rabu sore.

"Kala itu ia tanya tanya, menawar dan tiba-tiba ia pergi, katanya mau jemput sang istri," kata dia.

Rabu malam, pelaku kembali, Nining sesungguhnya sudah ingin menutup kiosnya.

"Tapi karena ia sudah datang sebelumnya, jadi saya layani," kata dia.

Ungkap Nining, pelaku mengatakan ingin beli emas yakni gelang bangkok emas dengan berat 5,16 gram dan cincin bunga emas seberat 3,47 gram.

Ia menyodorkan segepok uang 50 ribuan berbungkus kertas bank tertentu.

"Waktu itu saya tawarkan buat surat sebagai bentuk pernyataan bahwa ini emas, bukan titanium, tapi ia menolak," katanya.

Nining menuturkan, saat itu lengannya agak sakit.

Hingga ia meminta pertolongan temannya untuk menghitung uang.

Saat itulah pelaku kabur.

Nining lantas memeriksa uang tersebut lebih jauh dan tampaklah bila itu uang palsu.

"Dari depan uang itu mirip asli, tapi setelah dibalik, tertulis uang palsu pada bagian bawahnya, uang itu lebih kecil dan juga lebih licin," kata Nining.

Merasa dirugikan, ia langsung melapor ke Polresta Manado.

Beber dia, pelaku bertubuh tinggi, memakai jaket dan celana kain.

Ia mengenakan masker dan helm.

"Katanya ia orang Teling, tapi saya sih tak percaya," katanya.

Ia berharap pelaku dapat ditemukan.

"Agar supaya tidak jatuh korban lagi," pungkas Nining.

Pasar 45 adalah salah satu pasar di Kota Manado yang terletak tidak jauh dari Pelabuhan Manado. 

Keberadaan Pasar 45 merupakan titik penting di Kota Manado, dikarenakan semua angkutan umum akan melewati Terminal Pasar 45, yang merupakan jalur utama menuju Pulau Bunaken.

Kasus penipuan uang palsu juga menimpa Wahyu Andikha (18) yang berniat menjual iPhone 13 untuk kebutuhan sehari-hari.

Warga Jalan Keramasan, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Palembang, ini hendak menjual iPhonenya.

Ia tak menyangka, saat COD bertemu pembeli, malah membuatnya rugi Rp4,8 juta.

Saat melapor di SPKT Polrestabes Palembang, Wahyu mengungkapkan peristiwa ini bermula ketika ia ingin menjual iPhone 13 miliknya seharga Rp4,8 juta 

Ia lalu mendapat pembeli yang mengaku bernama Reno.

Kemudian mereka sepakat bertransaksi menggunakan metode bayar di tempat alias COD. 

Setelah itu, diatur janji untuk bertemu di Jalan Yusuf Singadekane, Palembang, tepatnya di depan Citraland.

"Jual HP pak di marketplace, lalu terlapor berniat membeli iPhone saya," ungkapnya saat membuat laporan, Senin (23/6/2025).

"Terjadilah tawaran menawar dan COD di TKP (tempat kejadian perkara)," imbuh Wahyu, melansir Tribun Sumsel.

Setelah bertemu di TKP, lanjut korban, terlapor ini mengecek iPhonenya.

"Awalnya terlapor ini mengecek iPhone saya pak. Untuk mengelabui saya," bebernya.

"Setelah itu terlapor memberikan uang Rp4,8 juta dengan pecahan 100 ribu," ungkapnya.

Setelah uang diterima, korban kemudian memeriksa uang tersebut sesampai di rumah.

Mirisnya ketika diperiksa, ternyata uang tersebut palsu.

Ia tak menyangka bakal dibayar oleh orang yang membeli iPhonenya menggunakan uang palsu pecahan Rp100 ribu sebesar Rp4,8 juta.

"Ketahuan pas di rumah pak. Ketika uang tersebut saya keluarkan dari tas. Dan saya periksa uang tersebut palsu pak," bebernya. 

Akibat peristiwa ini, korban harus kehilangan handphone iPhone 13 miliknya dengan total kerugian Rp4,8 juta.

"Saya tidak terima pak. Oleh itulah saya lapor ke sini. Berharap atas laporan saya, terlapor ditangkap," katanya. 

Sementara itu, KA SPK Polrestabes Palembang, Ipda Erwin, membenarkan adanya laporan korban terkait kasus penipuan.

"Laporan sudah kita terima dan akan ditindaklanjuti segera oleh anggota Satreskrim Polrestabes Palembang," tutupnya.

Wahyu Andikha (18) saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Senin (23/6/2025). Wahyu melapor telah dibayar memakai uang palsu oleh orang yang membeli iPhone 13 miliknya seharga Rp4,8 juta dengan cara COD.
Wahyu Andikha (18) saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Senin (23/6/2025). Wahyu melapor telah dibayar memakai uang palsu oleh orang yang membeli iPhone 13 miliknya seharga Rp4,8 juta dengan cara COD. (SRIPOKU.COM/ANDYKA WIJAYA)

Kesus penipuan uang palsu juha menipu Rena (17), seorang penjaga konter di Palembang.

Ia mendatangi pengaduan Polrestabes Palembang, masih terlihat trauma dan merasa bersalah.

Rena ditemani pemilik konter yakni Made Yoga Artana (23) membuat laporan.

Kejadian berawal, saat pelaku melakukan transaksi di akun Gopay senilai Rp15 juta.

Alih-alih berharap dibayar dengan uang asli, namun saat diterima, uang tersebut ternyata lembaran kertas kosong.

Kepada petugas, Rena menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (27/5/2025) sore, sekitar pukul 18.00 WIB.

"Awalnya saya sedang jaga konter pak di Jalan Maskarebet, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-Alang Lebar," kata Rena warga Desa Lebung, Rantau Bayur, kepada petugas.

Lalu, datang seorang laki-laki yang hendak mengisi akun Gopay dengan nomor HP 081943296194, atas nama terlapor Muhamad Sani Aka.

"Pelaku datang menanyakan, bisa tidak top up, saya jawab bisa. Setelah itu, pelaku meminta top up Rp15 juta," beber Rena, dilansir dari Tribun Sumsel.

Setelah korban melakukan top up ke akun Gopay tersebut, sambungnya, pelaku meninggalkan uang di bungkus plastik hitam.

Namun, betapa paniknya Rena ketika membuka plastik tersebut.

Pasalnya, saat plastik tersebut dibuka, isinya hanya tumpukan kertas.

"Ketika sudah saya top up, terlapor bilang uang ada di dalam plastik. Saya melihat uang tersebut asli awalnya," ucap Rena.

"Pas pelaku pergi meninggalkan uang tersebut di atas meja, ketika saat buka, di atas tumpukan itu uang palsu di bawah kertas putih semua," bebernya.

Rena (17), saat melapor kepada petugas SPKT karena menjadi korban penipuan, Kamis (29/5/2025) sore. Petugas menunjukan tumpukan kertas putih yang dikira Rena uang.
Rena (17), saat melapor kepada petugas SPKT karena menjadi korban penipuan, Kamis (29/5/2025) sore. Petugas menunjukan tumpukan kertas putih yang dikira Rena uang. (Sriwijaya Post/Andyka Wijaya)

Di tempat yang sama, pemilik konter yakni Made Yoga Artana berharap pelaku ditangkap atas laporannya.

"Sudah meresahkan pak. Dan sudah dua kali terjadi. Saya berharap pelaku ditangkap," harapnya. 

Sementara, KA SpK Polestabes Palembang, Ipda Yudi, membenarkan adanya laporan korban terkait aksi penipuan.

"Laporan sudah diterima dan akan diteruskan ke Satreskrim Polestabes Palembang Unit Pidsus," tutupnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.