Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra memberikan remisi secara simbolis kepada empat narapidana yang langsung bebas pada momentum HUT Ke-80 RI.

Yusril saat upacara peringatan HUT RI di lingkungan Kemenko Kumham Imipas di Jakarta, Minggu, memberikan remisi tersebut kepada tiga warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang dan satu warga binaan Rutan Kelas I Pondok Bambu, Jakarta.

Keempat warga binaan tersebut menerima remisi umum kategori II dan remisi dasawarsa II. Dengan begitu, keempatnya langsung dinyatakan bebas dari tahanan pada hari ini.

Dalam amanatnya, Yusril mengatakan kemerdekaan berarti memerdekakan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan terbaik tanpa ada praktik hukum yang diskriminatif, mendapatkan akses perlindungan HAM, mendapatkan pelayanan keimigrasian yang maksimal, dan bebas dari sistem pemasyarakatan yang tidak manusiawi.

“Dalam fungsi pemasyarakatan, kemerdekaan berarti setiap warga negara warga binaan diperlakukan sebagai manusia yang berhak untuk direhabilitasi dan dipersiapkan kembali ke tengah masyarakat agar dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi seluruh masyarakat,” tutur Yusril.

Dia mengajak jajaran kementerian yang tergabung di Kemenko Kumham Imipas untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara. Dalam hal ini, dia mengutip perkataan pahlawan nasional Jenderal Soedirman mengenai makna pengabdian.

“Jenderal Soedirman pernah berkata, ‘Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah saya yang sedang bertempur.’ Begitu pula kita, tempat terbaik kita adalah di tengah rakyat, bekerja bersama mereka, melindungi mereka, dan memastikan kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan nyawa itu benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat,” ujarnya.

Dia mengatakan kemerdekaan harus disadari sebagai bentuk warisan yang harus dijaga bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk diwariskan dalam keadaan yang lebih baik kepada generasi mendatang.

“Tugas kita adalah menjadikan kemerdekaan bukan sekedar kata di buku sejarah, tapi napas dalam kehidupan keseharian rakyat Indonesia,” pesan Menko.

Dia pun mengajak seluruh jajarannya untuk memaknai kemerdekaan dengan bekerja lebih keras, bersinergi lebih erat, dan memberikan pelayanan publik terbaik demi kesejahteraan rakyat.

“Mari kita teguhkan komitmen, perkuat kolaborasi, dan bekerja tanpa lelah. Semoga Tuhan yang Mahakuasa sentiasa memberikan kita kekuatan, kebijaksanaan, dan keberanian untuk menuntaskan tugas mulia ini,” ajak Yusril.