TRIBUNMANADO.CO.ID – Kasus viral hilangnya Bripda Farhan, anggota Brimob Polda Gorontalo, saat prosesi ijab kabul di Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, akhirnya terungkap.
Dalam mediasi yang difasilitasi Satuan Brimob, Farhan mengaku tidak hadir di pernikahannya pada Sabtu (9/8/2025) karena mengalami hilang ingatan dan tersesat.
Ia bahkan mengaku tidak bisa menemukan rumah calon istrinya, Sukmawati, maupun rumahnya sendiri.
Menurut pengakuannya, Farhan kerap tiba-tiba sadar sudah berada jauh di luar Gorontalo, hingga ke Kwandang, Gorontalo Utara, atau Marisa, Pohuwato.
Ponsel Farhan yang diperiksa keluarga juga menunjukkan lokasi yang berpindah-pindah, sesuai dengan ceritanya.
"Alasannya memang terdengar tidak masuk akal, tapi di Google Maps titiknya memang berpindah-pindah," ujar Zainuddin Husain, sepupu Sukmawati.
Keluarga Farhan pun meminta maaf karena tidak hadir di pernikahan, lantaran panik mencari Farhan saat hilang.
Meski sudah dimaafkan, pihak keluarga Sukmawati menegaskan proses hukum tetap berjalan di Polda Gorontalo.
Farhan sendiri menyatakan siap menerima konsekuensi, termasuk pertanggungjawaban di institusinya maupun keputusan Sukmawati.
Namun, hingga kini Sukmawati masih teguh pada pendiriannya: ia tidak ingin melanjutkan pernikahan tersebut.
Pertemuan mediasi yang difasilitasi oleh pihak Brimob ini berlangsung di rumah Sukmawati di Desa Pangadaa, Kabupaten Gorontalo, pada Kamis malam (14/8/2025).
Dalam pertemuan tersebut, keluarga Farhan menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Farhan saat prosesi ijab kabul pada Sabtu pagi (9/8/2025).
Namun, menurut Zainuddin Husain, sepupu Sukmawati, pihak keluarga Sukmawati telah memaafkan, tetapi proses hukum akan tetap berjalan.
"Sebagai manusia, kami memaafkan pihak keluarga Farhan yang sudah datang. Namun, proses hukumnya masih berlanjut di Polda Gorontalo," ungkap Zainuddin saat dihubungi TribunGorontalo.com, Selasa (19/8/2025).
Ia menambahkan, dalam pertemuan itu kedua belah pihak sudah membuat surat pernyataan, tetapi keputusan final diserahkan sepenuhnya kepada Sukmawati.
"Semua keputusan ada pada Sukmawati. Kami keluarga hanya mendampingi dalam proses hukum," jelasnya.
Zainuddin juga menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Bripda Farhan menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab dan menerima konsekuensi, termasuk kembali menikah dengan Sukmawati.
"Farhan sudah mengakui dan siap mempertanggungjawabkan semua kesalahannya serta menerima konsekuensi dari institusi," kata Zainuddin.
Meskipun demikian, keluarga masih menunggu keputusan Sukmawati yang hingga saat ini masih dalam kondisi tertekan.
"Kami belum bisa menyimpulkan apakah akan menikah lagi, karena sampai sekarang Sukmawati masih down. Kami menunggu ia pulih dan mendengar keputusannya," tegasnya.
Hingga saat ini, keputusan Sukmawati masih sama, yaitu tidak melanjutkan pernikahan.
"Keputusannya masih sama, Sukmawati tidak ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan lagi," tambahnya.
Rencana pernikahan Sukmawati (24) dengan seorang anggota polisi pada Sabtu (9/8/2025) mendadak berubah menjadi duka.
Fatmawati Soman, ibunda Sukmawati, bahkan sempat pingsan dan dilarikan ke rumah sakit karena syok berat.
Menurut Sukmawati, malam sebelum akad nikah, ia dan Farhan masih berkomunikasi.
"Malam itu sempat ada komunikasi, bahkan siang masih ada. Dia chat mau datang ambil baju adat yang akan dipakai," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Selasa (12/8/2025).
Tak lama setelah itu, saudara perempuan Farhan menelepon Sukmawati untuk menanyakan keberadaan Farhan. Sukmawati pun langsung menghubungi Farhan.
"Saya chat, 'Kamu di mana? Keluargamu khawatir bertanya lokasimu'," katanya. Farhan membalas bahwa ia berada di rumah.
Namun, saat Sukmawati mengonfirmasi ke kakak Farhan, jawaban yang didapat justru berbeda.
"Kakaknya bilang, 'Di rumah mana yang dimaksud?' Saya kembali bertanya pada Farhan dan bilang jangan berbohong," jelas Sukmawati.
Namun, Farhan tetap bersikeras berada di rumah. Balasan terakhir dari Farhan diterima pada pukul 23.21 WITA.
Sehari setelah acara, pada Minggu (10/8/2025), Sukmawati kembali menghubungi Farhan.
"Saya chat lagi, 'Kamu tidak mau pulang? Terus bagaimana dengan hubungan kita ini?'," kenangnya. Farhan hanya membalas singkat, "Why."
Sukmawati juga sempat menanyakan maksud kedatangan keluarga Farhan yang datang setelah acara pernikahan batal.
Namun, balasan yang diterima justru memilukan. "Dia balas 'tidak tahu'. Lalu saya bilang, 'Sudah selesai kita berdua'. Dia lalu membalas, 'Kenapa orang lain yang harus mencampuri urusan ini, kenapa tidak hanya kita keluarga saja?'. Di situ saya tidak lagi balas," tukasnya.
Sukmawati menegaskan, ia dan Farhan tidak memiliki masalah sama sekali sebelum kejadian.
"Tidak ada masalah sama sekali. Kami baik-baik saja," katanya.
Ia menceritakan bahwa hubungan mereka sudah berjalan sejak Februari 2025, dan keduanya sudah melewati prosesi pernikahan dinas.
Pada hari kejadian, suasana di rumah Sukmawati masih menyisakan dekorasi pernikahan, namun perlengkapan seperti baju dan kursi mulai diangkut.
Tiga anggota Brimob sempat datang bertamu untuk mengundang Hamid, ayah Sukmawati, ke markas, namun Hamid menolak karena masih ingin menenangkan diri.
Dalam perbincangan itu, anggota Brimob menjelaskan bahwa kedatangan mereka adalah bentuk tanggung jawab institusi.
Mereka juga menginformasikan bahwa Farhan sedang berada di Palu dan masih dalam pencarian. Para anggota Brimob tersebut berjanji akan menyelesaikan masalah ini dengan baik.
-
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini