Kolaborasi dengan para pemangku kepentingan diharapkan memperkuat ekosistem perhajian nasional...

Jakarta (ANTARA) - Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi KBIHU menggelar Silaturahmi Nasional 2025 dalam upaya memperkuat peran Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) dalam pendampingan dan bimbingan bagi jamaah calon haji Indonesia.

"Tujuannya adalah untuk menguatkan kesatuan visi, misi, dan sinergi antarpengurus dan anggota KBIHU, serta memperluas jejaring mitra eksternal," ujar Ketua Umum FK KBIHU Manarul Hidayat di Jakarta, Rabu.

Kegiatan yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur ini dihadiri oleh 1.611 KBIHU dari seluruh Indonesia. Silatnas dibuka dengan agenda silaturahmi internal yang diisi oleh konsolidasi organisasi, penguatan tata kelola, serta edukasi akreditasi KBIHU.

Ia menegaskan tata kelola yang baik (good governance) menjadi kunci agar KBIHU dapat menjalankan tugasnya secara optimal dan profesional.

Terkait akreditasi, DPP FK KBIHU mulai mempersiapkan seluruh KBIHU agar memenuhi ketentuan sesuai Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 7 Tahun 2023. Proses akreditasi sendiri dijadwalkan berlangsung serentak pada 2026 mendatang.

"Kolaborasi dengan para pemangku kepentingan diharapkan memperkuat ekosistem perhajian nasional, khususnya dalam penerapan regulasi dan peningkatan standar bimbingan jamaah," katanya.

Ia mengatakan pada penyelenggaraan haji 2026, kewenangan akan berada di bawah naungan Badan Penyelenggara Haji (BP Haji). Maka dari itu, diperlukan sinergi demi menyukseskan penyelenggaraan haji 2026.

"Silatnas ini menjadi momentum strategis untuk menyatakan kesiapan dan dukungan KBIHU dalam menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji 2026," kata Manarul.

Wakil Ketua Umum DPP FK KBIHU Sunidja menyebut terdapat tiga pilar utama penguatan KBIHU, pertama, kolaborasi dengan pemerintah dalam bimbingan manasik yang komprehensif dan holistik.

Kedua, sinergi dengan Komisi VIII DPR RI dalam perumusan regulasi penyelenggaraan haji. Ketiga, kerja sama dengan BPKH dalam pemanfaatan dana kemaslahatan untuk mendukung sarana bimbingan dan pendampingan jemaah.

"Melalui Silatnas ini, DPP FK KBIHU menegaskan komitmennya dalam mendukung pemerintah guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji, khususnya di bidang pembimbingan, pembinaan, dan pendampingan jamaah agar mencapai haji yang mabrur," ujar Sunidja.

Kepala BP Haji Mochammad Irfan Yusuf meminta KBIHU bukan sekadar memberikan bimbingan teknis manasik haji kepada jamaah, tetapi membuat jamaah semakin cinta tanah air.

"Para pendahulu kita, sebelum kemerdekaan, begitu pulang dari haji, mereka menjadi orang-orang yang aktif di pergerakan kemerdekaan Indonesia. Artinya, cinta Tanah Airnya semakin tebal," kata Gus Irfan.

Pemerintah berharap KBIHU-KBIHU bisa menjadi bagian dari pendampingan inklusif, yakni merangkul semua kelompok, kolaboratif, dan bersinergi.