Ciri-ciri Luka Diabetes Basah di Kaki dan Cara Penanganannya
GH News August 22, 2025 01:09 PM
Jakarta -

Diabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah atau glukosa terlalu tinggi dalam darah. Kondisi ini terjadi saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak memproduksi sama sekali insulin. Insulin merupakan hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa untuk digunakan sebagai energi.

Diabetes terjadi ketika tubuh tidak merespons efek insulin dengan baik. Diabetes harus dikendalikan dengan baik agar tidak menimbulkan komplikasi berbahaya seperti penyakit jantung, gangguan mata, hingga infeksi akibat luka yang sulit sembuh.

Ada dua jenis diabetes, yakni tipe satu dan tipe dua. Pada diabetes tipe satu, pasien memiliki masalah autoimun, ketika kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas dengan alasan yang tidak diketahui.

Sedangkan, diabetes tipe dua dialami ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau sel tubuh tidak merespons insulin secara normal atau resisten. Ini adalah jenis diabetes yang paling umum dan paling erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat.

Ciri Luka Diabetes Basah

Diabetes basah sebenarnya bukanlah istilah resmi medis. Menurut spesialis penyakit dalam dr Benedict Sastro, SpPD, diabetes sebenarnya tidak dibagi menjadi tipe kering dan tipe basah. Menurutnya, itu hanya istilah awam saja.

"Secara medis, tidak ada pembagian diabetes kering atau basah. Mungkin yang dimaksudkan basah itu ada yang luka. Sedangkan yang kering itu tidak. Itu istilah awam saja," kata dr Ben saat berbincang dengan detikcom dalam sebuah kesempatan.

Berikut ini ciri-ciri luka diabetes basah yang mungkin bisa muncul:

1. Luka Bernanah

Salah satu ciri tanda diabetes adalah munculnya ulkus atau luka bernanah. Ini terjadi akibat kadar glukosa yang terus menerus tinggi, membuat tubuh lebih rentan diserang bakteri dan luka sulit sembuh.

"Luka pada diabet merupakan komplikasi diabet yang sudah lama, sehingga sudah ada kerusakan pembuluh darah," ucap dr Ben.

2. Luka Lama Sembuh

Dikutip dari Medical News Today, infeksi lebih rentan terjadi pada pasien diabetes yang mengalami luka. Ketika infeksi muncul, proses penyembuhan yang lambat dapat berdampak buruk pada kesehatan keseluruhan dan kualitas hidup seseorang.

Luka atau cedera pada kaki membuat berjalan menjadi sulit dan menimbulkan rasa nyeri ketika berolahraga.

3. Nyeri Berkurang

Luka yang muncul seringkali berkurang rasa nyerinya akibat kondisi neuropati diabetik. Kondisi ini muncul ketika kadar gula darah tidak terkontrol merusak saraf dan mengurangi sensasi pada area tertentu.

Kondisi ini mungkin bisa membuat pasien diabetes tidak menyadari adanya luka, terutama di kaki. Ini dapat memperlambat penanganan luka dan meningkatkan risiko komplikasi yang berbahaya.

Pencegahan dan Penanganan Luka Diabetes

Pengidap diabetes harus memiliki strategi khusus untuk meminimalkan waktu yang dibutuhkan luka agar tak sembuh. Ini meliputi pengelolaan kadar gula darah, perawatan kaki yang baik, dan merawat luka sesegera mungkin setelah muncul.

Berikut perawatan kaki yang bisa dilakukan setiap hari untuk mencegah infeksi meliputi: Mencuci kaki setiap hari.

  • Mengeringkan kulit dengan menepuk lembut sebelum mengoleskan pelembap.
  • Menghindari berjalan tanpa alas kaki.
  • Memotong kuku kaki dengan hati-hati.
  • Memakai sepatu yang nyaman.
  • Memeriksa kaki serta bagian dalam sepatu setiap hari.
  • Meminta dokter memeriksa kaki pada setiap kunjungan.

Apabila luka muncul, segera tangan sebelum meluas, bernanah, atau menjadi sangat nyeri. Bersihkan luka terlebih dulu, lalu tutupi dengan perban bersih, dan menggantinya secara rutin setiap hari.

Jangan lupa berjalan dengan alas kaki dan kaus kaki untuk mencegah luka terpapar potensi patogen. Berjalan tanpa alas kaki meningkatkan risiko infeksi.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.