BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Desa Tambingkar, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dipilih mewakili lomba Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga (ASMANTOGA) Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2025.
Bukan tanpa sebab, jajaran Pemerintah Desa (Pemdes) Tambingkar ini, mengembangkan 10 produk atau inovasi berbahan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
Pemanfaatan TOGA tersebut telah tersedia atau ditanam hampir rata-rata di Desa Tambingkar, Jumat (22/8/2025).
Kepala Desa Tambingkar, Abdul Halik mengatakan 10 inovasi yang dimanfaatkan tersebut merupakan produk olahan dari warganya.
“Produk yang dikembangkan, seperti cookies daun katuk, minyak urut, minuman sehat mengurangi kadar gula, sirup bunga telang, permen jahe, pupur jalukap/ pegagan, teh bunga telang, timungan, lulur kunyit, dan masker daun kelor,” terangnya.
Sebagai desa terpilih menjadi mewakili kabupaten di tingkat Provinsi Kalsel, Desa Tambingkar telah dilakukan tahapan verifikasi lapangan ASMANTOGA dengan mengusung konsep keluarga sehat, tanggap, dan tangguh bencana melalui pemanfaatan TOGA.
Sekda HSS, Muhammad Noor menyampaikan lomba ASMANTOGA bukan sekadar kompetisi, tetapi sarana untuk mendorong masyarakat agar lebih mandiri dalam menjaga kesehatan keluarga.
“Melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga, kita tidak hanya menjaga kesehatan secara alami, tetapi juga memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana,” katanya, membacakan sambutan Bupati Syafrudin Noor.
Dirinya mengapresiasi atas kehadiran tim verifikasi lapangan dari PKK Provinsi Kalsel tersebut. Akuinya, Pemkab mendukung penuh program yang sejalan dengan visi misi pembangunan daerah, dalam rangka membangun Desa Menata Kota.
“Kami komitmen mendorong pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal, sekaligus memperkuat sinergi dalam upaya mewujudkan HSS yang lebih sehat, tangguh, dan mandiri,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Tim Verifikasi, Sri Wahyuni mengungkapkan, ASMANTOGA memiliki dampak yang sangat besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Program ini perlu terus diperkuat karena manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh keluarga, terutama dalam upaya pencegahan penyakit dan menjaga kesehatan sehari-hari,” jelasnya.
Dalam kunjungan tersebut, tim verifikasi meninjau berbagai inovasi dan pemanfaatan TOGA oleh warga Desa Tambingkar, mulai dari penanaman hingga pengolahan tanaman obat menjadi produk kesehatan.
(Banjarmasinpost.co.id/Adiyat Ikhsan)