Janice Tjen akhirnya menjadi petenis putri Indonesia pertama yang lolos ke babak utama turnamen Grand Slam setelah 21 tahun.
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -"Torehkan sejarah untuk negaranya. Janice Tjen menjadi atlet pertama Indonesia dalam babak utama Grand Slam sejak Angelique Widjaja pada US Open 2004," begitu tulis akun X US Open Tennis.
Cuitan itu kemudian dipos ulang oleh beberapa pesohor, di antaranya adalah tokoh NU Ulil Abshar-Abdalla yang memang menyukai olahraga tenis.
"AKHIRNYA ADA WAKIL DARI INDONESIA DI TURNAMEN GRAND SLAM
Setelah sekian lama, akhirnya ada wakil dari Indonesia di turnamen tenis perempuan paling bergengsi di dunia: grand slam di US Open. Pemain itu bernama: Janice Tjen. Pemain terakhir dari Indonesia yg tembus ke “main draw” US Open adalah Angelique Widjaja pada 2004.
Tjen mengalahkan pemain unggulan ketiga di babak kualifikasi, petenis Jepang, Aoi Ito. Ia menang dg sangat meyakinkan: 61 62. Ito sempat membuat kejutan bulan lalu di turnamen WTA 1000, Montreal Open, dg mengalahkan pemain papan atas dari Italia: Jasmine Paolini.
Selamat untuk Janice Tjen!" begitu cuit Gus Ulil, sapaan akrabnya, lewat X pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Mengutip Kompas.com, Janice Tjen memastikan diri tampil di US Open 2025 usai melewati babak kualifikasi pada Jumat (22/8) malam WIB. Janice, yang tampil untuk pertama kalinya di kualifikasi Grand Slam, menyingkirkan petenis Jepang, Aoi Ito, dengan skor meyakinkan 6-1, 6-2. Hasil itu melengkapi tiga kemenangan beruntun yang diraihnya sepanjang pekan ini untuk meraih tiket ke babak utama.
Laga kontra Ito sejatinya mempertemukan dua petenis dengan performa impresif. Ito membuat kejutan besar musim panas ini dengan menumbangkan peringkat 8 dunia, Jasmine Paolini, pada turnamen WTA 1000 Montreal, serta menyingkirkan finalis French Open 2021, Anastasia Pavlyuchenkova, di WTA 1000 Cincinnati.
Tapi Janice mampu tampil dominan dan menutup pertandingan hanya dalam dua set.
Catatan Bersejarah Bagi Indonesia Kehadiran Janice di US Open mengakhiri penantian panjang tenis Indonesia. Terakhir kali Indonesia memiliki wakil di babak utama tunggal Grand Slam adalah Angelique Widjaja pada US Open 2004.
"Ini berarti banyak sekali bagi saya untuk bisa melakukannya lagi setelah lebih dari 20 tahun sangat luar biasa," kata Janice setelah memastikan tiket ke main draw. "Saya mencoba untuk tidak terlalu banyak memikirkan itu dan hanya berusaha memberikan yang terbaik."
Bagi Janice, Angelique Widjaja adalah salah satu inspirasinya dalam meniti karier sebagai petenis profesional. Hingga sekarang, Angelique memang masih menjadi salah satu petenis terbaik yang pernah dilahirkan Indonesia.
Lolos ke babak utama Grand Slam US Open tentu melengkapimusim terbaik Janice sepanjang kariernya. Petenis berusia 23 tahun itu tampil sebagai finalis beruntun pada turnamen ITF W75 Lexington dan ITF W100 Landisville awal bulan ini, yang mendongkrak posisinya menembus peringkat 200 besar dunia.
Janice juga menyabet gelar ITF Player of the Month dua kali berturut-turut pada Mei dan Juni, dengan catatan impresif 42 kemenangan set beruntun.
Sebelum menembus panggung profesional, Janice menuntaskan masa kuliahnya di Pepperdine University, Amerika Serikat. Ia sukses menorehkan prestasi dengan menjadi runner-up ganda NCAA pada 2024. "Tenis di level universitas sangat membantu saya, baik sebagai pemain maupun sebagai pribadi. Terutama secara mental, itu membuat saya selalu memberikan 100 persen," kata Janice.
Janice bersiap menjalani debut di babak utama Grand Slam perdananya. Undian putaran pertama US Open akan digelar akhir pekan ini, dan lawan yang akan dihadapinya baru akan ditentukan.
Pertandingan babak utama sendiri dijadwalkan dimulai pada Minggu (24/8/2025) waktu setempat. Dengan pencapaian tersebut, Janice Tjen resmi menorehkan namanya dalam sejarah tenis Indonesia dan membuka harapan baru bagi kebangkitan olahraga tenis di Tanah Air.
Tak banyak petenis putri Indonesia yang pernah berlaga di babak utama Grand Slam. Pada 1971, dua petenis putri Indonesia berlaga di Grand Slam Wimbledon. Mereka adalahLita Liem Sugiarto dan Lany Kaligis. Lalu dua puluh tahu kemudian ada giliran Nany Rahayu Basuki alias Yayuk Basuki yang berkiprah, bahkan lebih dari sekali. Perempuan terakhir sebelum Janice Tjen yang berlaga di Grand Slam adalah Angelique Widjaja pada 2004.
Setelah itu, praktis tidak ada petenis tunggal putri Indonesia yang berlaga di ajang tenis paling bergengsi di dunia itu. Dan Janice Tjen kemudian memecahkan kebuntuan tersebut. Selamat, Janice, dan semoga sukses di ajang bergengsi itu.
Janice Tjen adalah petenis kelahiran Jakarta, 6 Mei 2002. Bakat tenisnya sudah muncul sejak usianya masih sangat muda. Namanya mulai dikenal setelah meraih medali emas pada ajang ASEAN Schools Games 2019 di Semarang. Ketika itu, dia mengalahkan unggulan pertama asal Thailand di final.
Setelah lulus dari Ragunan, tepatnya SMA Ragunan, dia melanjutkan belajar di Amerika Serikat. Di Amerika, dia bergabung dengan tim tenis Universitas Oregon pada 2020 hingga 2021. Dia kemudian bergabung ke timPepperdine University.
Di situlah kariernya berkembang. Pada 2022, dia ikut Asian Games di Hangzhou. Dia tampil di nomor ganda putri bersama Aldila Sutjiadi.
Selama di Amerika, dia menorehkan sejumlah prestasi. Di antaranya penghargaan ITA All-American dan WCC Player of the Year karena konsistensi dan dominasinya. Dia juga menjadi runner up di nomor ganda Kejuraan NCAA.
Menurut beberapa sumber, sejak 2021, Janice sudah tiga kali masuk nominasi tim Piala Fed Indonesia. Di situ, dia berhasil meraih dua kemenangan di nomor ganda dari total 4 pertandingan yang dia jalani, yang terdiri dari 2 pertandingan tunggal dan 2 pertandingan ganda. Benar, selain gacor di tunggal, Janice Tjen juga lihai di sektor ganda.
April 2025 dia berhasil mengoleksi 8 gelar juara di nomor tunggal dan 3 gelar di nomor ganda dari ajang ITF. Saat ini, Janice Tjen berada di peringkat ke-148 WTA untuk tunggal putri dan dan 260 untuk ganda.