Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi tidak boleh dipertentangkan dengan upaya penurunan emisi karbon atau gas rumah kaca di sektor industri.
Hal itu lah yang ditegaskan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 di Jakarta.
Agus Gumiwang menjelaskan, sektor industri merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi karbon di tanah air dengan presentase sekitar 30 persen dari total emisi CO2 di Indonesia.
Maka dari itu, upaya menurunkan emisi gas rumah kaca di sektor industri tidak hanya penting bagi keberlanjutan lingkungan, tetapi juga akan mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029 serta net zero emission (NZE) pada 2050.
Menperin pun mendorong dunia usaha nasional untuk terus mengedepankan operasional yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dukungan tersebut ditegaskan dengan pemberian penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menjalankan konsep industri hijau di forum tingkat nasional AIGIS 2025.
Ini menjadi pengakuan atas komitmen perusahaan dalam menjalankan operasional yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Upaya mewujudkan NZE dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, pelaku usaha, asosiasi, mitra strategis, serta organisasi non-pemerintah.
"Ini lah pentingnya ekonomi sirkular dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan target net zero emission 2050," kata Menperin Agus Gumiwang, Minggu (24/8/2025).
Agus mengatakan, tahun ini penghargaan diberikan dalam lima kategori, yakni Kinerja Terbaik Penerapan Industri Hijau, Transformasi Menuju Industri Hijau, Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH) Terbaik, Auditor Industri Hijau Terbaik, dan Pemerintah Daerah dengan Implementasi Industri Hijau Terbaik.
Penghargaan ini salah satunya diberikan Menteri Perindustrian kepada PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) Pabrik Prambanan, yakni peringkat pertama Penghargaan Industri Hijau dalam kategori Kinerja Terbaik Penerapan Industri Hijau.
Melalui penghargaan ini, Kemenperin berharap semakin banyak pihak yang terdorong untuk berinovasi, memperkuat efisiensi energi, dan menjadi teladan dalam penerapan prinsip industri hijau di tanah air.
"Transformasi menuju industri hijau adalah perjalanan panjang yang membutuhkan visi, inovasi, dan kolaborasi," paparnya.
Sementara itu, Senior Director Public Affairs and Sustainability Danone Indonesia, Karyanto Wibowo memastikan pihaknya mendukung inisiatif pemerintah menuju target net zero emission 2050.
Menurut Karyanto, ini sudah diterapkan di Sarihusada, dengan menggunakan boiler biomassa sebagai sumber energi alternatif.
Hal ini berhasil menurunkan emisi karbon hingga 8.300 ton CO2 ekuivalen per tahun.
"Selain itu, perusahaan juga menerapkan efisiensi energi melalui otomatisasi sistem kompresor, pengaturan suhu dan pencahayaan, keran sensor hemat air, hingga pengelolaan sampah," pungkasnya.