Warga Desa Singasari Antusias Ikuti Pelatihan Pengolahan Beras Kencur Instant yang Digelar Tim Dosen FT UNJ
GH News August 25, 2025 09:11 AM

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tim dosen dari Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Program Studi Kosmetika Perawatan Kecantikan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (FT UNJ) mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dalam Pembuatan Beras Kencur (Instant) sebagai Minuman Kesehatan” pada Sabtu, 16 Agustus 2025, di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Jawa Barat.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Dekan FT UNJ, Prof. Neneng Siti Silfi Ambarwati, bersama Euis Sujana selaku Kepala Desa Singasari. Program PkM ini sekaligus menjadi bagian dari upaya FT UNJ dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian yang berdampak langsung pada pemberdayaan masyarakat, pengembangan wilayah, serta penguatan kewirausahaan berbasis potensi lokal.

Desa Singasari dikenal memiliki potensi unggul di bidang pertanian, khususnya tanaman padi yang pernah mengantarkan desa ini meraih penghargaan “Potensi Adikarya Nusantara”. Sebagian besar masyarakat di desa tersebut berprofesi sebagai petani. Potensi ini kemudian digali oleh tim PkM FT UNJ melalui inovasi pembuatan beras kencur dalam bentuk instan, dalam hal ini menjadi minuman kesehatan tradisional yang kini bisa lebih praktis, higienis, dan tahan lama.

Dosen-FT-UNJ.jpg

Tim dosen FT UNJ yang terlibat dalam pelatihan ini adalah Sri Irtawidjajanti, Lilis Jubaedah, dan Jenny Sista Siregar, bersama mahasiswa Najla Ghaida Maryam dan Tiara Oktavia. Pelatihan diikuti oleh 13 peserta dari kalangan pelajar hingga ibu rumah tangga. Metode pelatihan dilaksanakan secara komprehensif, dimulai dengan pre-test, penyuluhan teori, demonstrasi pembuatan beras-kencur instan, hingga post-test untuk mengukur efektivitas. Peserta juga dibekali buku saku bergambar yang berisi tahapan pembuatan beras-kencur instan secara sistematis agar mudah dipahami dan menarik untuk dibaca. Hasilnya, tingkat pengetahuan peserta mengenai beras-kencur meningkat signifikan: dari 56,9% saat pre-test menjadi 98,5% pada post-test.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan produk berbasis potensi lokal yang bernilai ekonomis. Tim PkM berharap, keterampilan baru ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk lebih produktif, mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, sekaligus meningkatkan perekonomian keluarga.

“Pelatihan dengan menggali potensi sumber daya lokal diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga sebagai peluang penguatan ekonomi lokal,” ujar Sri Irtawidjajanti selaku perwakilan tim dosen FT UNJ.

Dengan inovasi sederhana namun bermanfaat seperti beras-kencur instan, kegiatan PkM ini menunjukkan bagaimana perguruan tinggi mampu hadir langsung di tengah masyarakat, menjembatani ilmu pengetahuan dengan praktik kehidupan sehari-hari. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.