Gubernur Jatim Sidak Distribusi Beras di Pasar Larangan Sidoarjo
Cak Sur August 25, 2025 08:32 PM

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan sidak ke Pasar Larangan Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Senin (25/8/2025).

Gubernur Jatim berusaha memastikan distribusi beras di pasaran berjalan lancar dan aman. 

Bersama Bupati Sidoarjo Subandi, Gubernur Khofifah memantau distribusi beras medium bersubsidi dari Perum Bulog kepada masyarakat, khususnya di tengah meningkatnya kebutuhan pangan di wilayah Sidoarjo.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyambangi sejumlah toko pengecer yang ditunjuk sebagai mitra distribusi beras SPHP.

Di toko-toko tersebut, Gubernur Khofifah secara langsung mengecek ketersediaan stok, harga serta memastikan para pedagang mampu mengakses aplikasi pendistribusian beras SPHP. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, ingin memastikan bahwa mekanisme digitalisasi distribusi beras berjalan efektif dan transparan, sehingga bantuan tepat sasaran dan terhindar dari penyimpangan.

“Dari toko beras yang kami kunjungi, sebagian sudah menggunakan aplikasi agar terhindar dari penyalahgunaan. Beras adalah komoditas pangan utama yang mayoritas dibutuhkan oleh setiap rumah tangga. Kami berharap Bulog bersama Badan Pangan Nasional dapat lakukan distribusi yang merata, dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” ujar Khofifah.

Khofifah juga mengaku telah bertemu dengan Menko Pangan dan Bapanas pada 3 hari yang lalu. Hasilnya, Dirut Bulog diminta segera memaksimalkan penyaluran SPHP. 

Dia ingin, distribusi beras SPHP bisa segera benar-benar lancar.

Menurut Khofifah, ketersediaan beras murah harus dirasakan masyarakat.

Sementara itu, Bupati Sidoarjo Subandi, menyatakan akan segera melakukan koordinasi intensif dengan Perum Bulog Cabang Sidoarjo, untuk memastikan ketersediaan stok beras dan pendistribusian berjalan dengan lancar, merata dan lebih menjangkau.

“Permintaan beras medium di masyarakat Sidoarjo cukup tinggi, dan kami akan segera lakukan koordinasi dengan Bulog Sidoarjo. Kami akan pastikan permintaan stok beras medium dapat tercukupi, di tengah permintaan yang tinggi dan distribusi berjalan lancar tanpa hambatan kepada distributor beras yang ada di Sidoarjo,” tegas Subandi.

Di sisi lain, sejumlah pedagang masih mengeluh belum bisa menjual beras SPHP. Penyebabnya, pendaftaran di aplikasi Bulog belum diverifikasi.

Seperti yang disampaikan Eko, pedagang yang mengaku sudah mendaftar sejak dua pekan lalu, namun hingga kini belum ada kejelasan.

Harga beras SPHP sendiri dipatok Rp 12.500 per kilogram (kg). Angka itu lebih rendah dibanding beras medium biasa yang kini dijual Rp 11 ribu hingga Rp 13 ribu per kg.

“Kalau kualitas SPHP bagus, pasti cepat habis, peminatnya banyak, karena harganya lebih terjangkau,” tutur Eko. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.