Hampir 20% Maba UIN Jakarta Ajukan Beasiswa, Wakil Rektor Bilang Begini
GH News August 26, 2025 02:09 PM
Jakarta -

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta, Ali Munhanif ungkap sekitar 10-20% mahasiswa baru (maba) tahun ajaran 2025/2026 mengajukan beasiswa. Para mahasiswa ini diantaranya berasal dari wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

"Tapi kira-kira dari jumlah pendaftar, hampir mungkin 10% atau sampai 20% itu mengajukan beasiswa. Melihat angka itu, kita juga menangkap bahwa banyak sekali asal mahasiswa ini terdiri dari wilayah-wilayah yang bisa dimasukkan ke dalam golongan besar tertinggal atau setidaknya wilayah-wilayah dengan kemiskinan yang umum," katanya kepada detikEdu usai acara PABK UIN Jakarta di kampus UIN Jakarta Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (26/8/2025).

Wilayah dengan kemiskinan yang umum diartikannya sebagai keadaan ekonomi yang tidak sampai kategori miskin, tetapi mereka tetap kesulitan membayar uang kuliah. Sejak proses lapor diri, ia mengatakan, pihak kampus menemukan naiknya jumlah mahasiswa yang mengajukan beasiswa atau penurunan besaran uang kuliah tunggal (UKT).

"Itu terlihat bahwa input mahasiswa UIN tidak seperti yang kita bayangkan," imbuh Ali.

Diketahui, UIN Jakarta juga menyelenggarakan program studi (prodi) umum di samping prodi agama. Ali mengatakan, prodi umum cenderung memilki besaran UKT yang lebih tinggi dan banyak peminatnya berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah.

"Tapi mahasiswa yang masuk ke situ sepertinya memang masih butuhkan bantuan," jelasnya.

Upaya Sediakan Beasiswa

Melihat keadaan ini, Ali menyebut pihaknya terus berupaya dalam memperluas kerja sama untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang membutuhkan. Hal ini juga menjadi upaya pihak kampus untuk menjaga mahasiswa merek.

"Dengan jumlah 10 persen atau katakan 15 persen dari daya tampung, katakanlah (dari) 9.000 (mahasiswa baru) itu paling tidak sekitar 2.000 lebih lah yang saya kira harus mendapatkan perhatian dari berbagai pihak untuk menjaga mahasiswa," tegasnya.

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah menjadi bantuan pendidikan yang paling diandalkan oleh UIN Jakarta. Selain itu, beasiswa datang dari organisasi alumni, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag), dan kerja sama industri.

Meski sudah banyak kerja sama, Ali masih menilai jumlahnya masih kurang dibandingkan dengan peminat dan kebutuhan mahasiswa. Ia menyatakan akan terus meningkatkan upaya memenuhinya.

"Diukur dari jumlah yang dibutuhkan, biaya sesuai itu tidak cukup, perlu ditingkatkan dari segi jumlah. Nah, dari biaya sesuai itulah kita menangkap bahwa input mahasiswa kita memang umumnya terdiri dari masyarakat desa, dan tidak sedikit yang tertinggal atau nilai-nilai yang disebut dengan kemiskinan umum," ucap Ali.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.