Kronologi Oknum Guru Diduga Lakukan Pelecehan kepada Siswi di SMPN 13 Bekasi, Terduga Pelaku Didemo
Faza Anjainah Ghautsy August 26, 2025 02:34 PM

Grid.ID- Kronologi oknum guru diduga lakukan pelecehan kepada siswa di SMPN 13 Bekasi. Atas kasus tersebut terduga pelaku diketahui didemo.

Seorang guru berinisial JP yang bertugas di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 13 Kota Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi, diskors. Hal ini lantaran dia diuga melakukan pelecehan terhadap siswi di sekolah tersebut.

"Beliau terkena skors selama seminggu. Terhitungnya mulai hari ini. Kami memutuskannya pada Jumat (22/8/2025)," ujar Kepala SMPN 13 Bekasi, Tetik Atikah.

Adapun, JP yang menjadi terduga pelaku pelecehan itu ternyata berstatus aparatur sipil negera (ASN). Tetik Atikah mengaku, menyerahkan nasib guru tersebut ke pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.

"Sekarang beliau ASN, kepala sekolah enggak bisa mecat," kata Tetik, dilansir dari Kompas.com.

Tetik memiliki dugaan bahwa JP melakukan dugaan pelecehan seksual itu sebanyak dua kali, yaitu pada April dan Agustus 2025. Pada peristiwa pertama, pihaknya telah memberikan tengguran.

Namun, hal tersebut ternyata tak membuat terduga pelaku kapok. Akhirnya, pihak sekolah menonaktifkan JP setelah sang siswi kembali mendapatkan pelecehan.

"Keputusan memberikan skors adalah upaya yang hanya dapat pihaknya lakukan. Sekarang, beliau kan ASN. Kepsek tidak bisa memecat. Selanjutnya Dinas Pendidikan (Disdik) lalu ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)," jelas Tetik.

Dalam penanganan kasus ini, SMPN 13 bekasi juga telah menerima aduan salah satu orang tua wali murid berinisial BY yang kini telah berstatus alumni. Putrinya tersebut baru menceritakan halitu setelah mendapatkan informasi dari rekannya yang akan melakukan demonstrasi.

"Anak saya sudah alumni. Saya tahunya baru tadi pagi saat mengantar anak saya sekolah," kata BY.

"Anak saya cerita, di SMPN ramai. Ada yang mau demo, terus anak saya baru cerita. Tadinya, saya tidak mau peduli karena tahunya pas pelecehan. Anak saya jadi korban, akhirnya saya speak up. Jadi ikut," jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa dugaan pelecehan yang dialami putrinya itu seperti diraba-raba bagian tubuh. Diduga korbannya tak hanya satu siswi, melainkan lebih dari lima orang.

"Saya kurang tahu ya pastinya (korban). Tidak menghitung. Intinya, banyak. Pelecehan terhadap anak saya yang tidak jauh-jauh (raba-raba)," ujarnya.

Sebagai Kepala Sekolah, Tetik lalu menanggapi hal tersebut. Dia mempersilahkan agar alumni yang merasa menjadi korban segera mengadu ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi untuk ditindaklanjuti.

"Yang alumni-alumni yang merasa jadi korban, silakan untuk datang ke DP3A," imbuh dia.

Sebelumnya, terdapat puluhan alumni yang menggelar demo di depan gerbang sekolah tersebut, pada Senin (25/8/2025) siang. Tercatat ada lebih kurang 100 orang yang ikut dalam unjuk rasa tersebut.

Melansir dari Wartakotalive.com, seorang guru bernama Amir lalu menemui para pendemo tersebut. Dia menjelaskan bahwa JP yang merupakan guru olahraga tak lagi menjabat tugas tambahan di sekolah tersebut.

"Jadi di sekolah ini beliau sudah tidak menjabat tugas tambahan lagi seperti tidak membina OSIS dan tidak lagi jadi wali kelas," kata Amir

"Tetap sudah diproses dan sudah diberikan punishment berupa diambil jabatan dan beliau tidak aktif. Hari ini tidak ada. Selanjutnya Disdik yang akan melanjutkan prosesnya," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto juga turut buka suara terkait kasus oknum guru diduga lakukan pelecehan seksual. Bahkan, Tri mengakui bahwa pihaknya sudah mengerahkan tim guna melakukan penyelidikan.

"Kami kirim tim pencari fakta dari inspektorat," kata Tri saat dikonfirmasi.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.