Respon Sopir Truk Logistik di Banyuwangi Soal Rencana Pembukaan Lebih Awal Jalur Gumitir
Sudarma Adi August 26, 2025 06:30 PM

Poin Penting:

  • Jalur yang Ditutup: Jalur Gumitir, penghubung Jember-Banyuwangi.
  • Pembukaan Lebih Awal: Direncanakan pada pekan pertama September, lebih cepat dari target semula 24 September.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Para sopir truk logistik menyambut baik rencana pembukaan lebih awal Jalur Gumitir pada pekan pertama Semptember mendatang. 

Jalur utama dan satu-satunya penghubung Jember-Banyuwangi itu ditutup total sejak salah satu ruasnya dibangun pada 24 Juli lalu.

Ketua Asosiasi Sopir Logistik Indonesia (ASLI) Slamet Barokah mengatakan, penutupan Jalur Gumitir merugikan para sopir, baik secara materi maupun waktu.

Sejak jalur tersebut ditutup, para sopir logistik harus memutar lewat jalur pantura atau Situbondo untuk mengirim barang dari daerah Banyuwangi Selatan menuju Surabaya dan sekitarnya.

Karena jarak tempuh itu, para sopir truk harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bahan bakar senilai rata-rata Rp 150 ribu untuk sekali keberangkatan. Sementara waktu tempuh juga bertambah hingga 2 jam.

"Sejak jalur ditutup, kami para sopir truk sangat kesulitan dan rugi. Operasional jauh lebih besar dan waktu lebih lama," kata Slamet, Selasa (26/8/2025).

Kerugian bukan hanya dirasakan oleh para sopir. Tapi juga para pemilik barang logistik. Sebab, para sopir akan meminta tambahan biaya kepada pemilik barang untuk menutup penambahan pengeluaran selama perjalanan.

"Biasanya kalau dari Banyuwangi wilayah selatan menuju Surabaya, ongkos untuk sopir sekitar Rp 800 ribu. Tapi karena memutar, harus menambah biaya solar tadi," ujar dia.

Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik rencana pembukaan lebih awal jalur Gumitir. Sebelumnya, jalur Gumitir diprakirakan baru bisa dibuka pada pekan terakhir September. Kini, pihak terkait memastikan awal bulan jalur dibuka.

Jalur Gumitir yang saat ini ditutup karena dilakukan perbaikan, bisa dilalui lebih cepat dari rencana. Jalur yang menjadi penghubung utama Banyuwangi dan Jember direncanakan dibuka oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali pada awal September mendatang.

Kepala BBPJN Jatim-Bali, Javid Hurriyanto mengatakan, semula perbaikan Jalur Gumitir diperkirakan membutuhkan waktu dua bulan mulai 24 Juli hingga 24 September 2025.

Namun setelah dilakukan percepatan, jalur bisa dibuka lebih cepat pada minggu pertama September. Percepatan ini dilakukan karena permintaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Gubernur Jatim, dan pemerintah daerah.

“Di lapangan kami sudah melakukan percepatan, sehingga target kami nanti, maksimal di minggu pertama bulan September itu sudah bisa kami buka open traffic,” ujar Javid, Senin (25/8/2025).

Ia menyebut, meski nantinya dibuka, pekerjaan belum sepenuhnya selesai. Karena secara kontraktual, pekerjaan konstruksi yang dilakukan BBPJN Jatim-Bali ini batas waktunya hingga 31 Desember. 

“Walaupun nanti di minggu pertama bulan September kami buka, teman-teman kami masih bekerja di lapangan menyelesaikan konstruksi,” kata Javid.

Pengguna jalan juga diminta berhati-hati saat open traffic nantinya diberlakukan.

“Masyarakat harus mematuhi rambu dan arahan petugas. Keselamatan tetap yang utama, jangan sampai terjadi hal tidak diinginkan,” tegasnya.

Javid menambahkan, progres pekerjaan di Jalur Gumitir saat ini mencapai 56 persen. Pihaknya telah merampungkan bore pile, dan kini sedang pengerjaan capping beam, serta pondasi agregat badan jalan. Setelah semua rampung akan dilanjut persiapan pengaspalan.

Minggu ini tim Audit Keselamatan Jalan (AKJ) dijadwalkan turun. Survei lapangan dilakukan untuk memastikan semua aspek aman sebelum jalur difungsikan.

“Kita akan lakukan survei bersama, apa-apa yang perlu kita siapkan untuk mendukung pembukaan fungsional open traffic di lokasi pekerjaan,” jelasnya. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.