Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara dikenal dengan keindahan lautnya yang setiap tahun menarik wisatawan

Yogyakarta (ANTARA) - Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengembangkan "rocket stove" untuk mengatasi persoalan sampah plastik di Desa Mola Nelayan Bhakti, Wakatobi.

"Selain 'rocket stove', program pelestarian lingkungan dilakukan dengan mengajak warga melakukan aksi pembersihan lingkungan laut dari sampah," ujar Ketua Tim KKN Tapak Pengabdi Khatulistiwa (Tabik) UMY Bintang Soediono dalam keterangannya di Yogyakarta, Selasa.

Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara dikenal dengan keindahan lautnya yang setiap tahun menarik wisatawan. Namun pesona itu terancam akibat sampah plastik yang tidak bisa terurai dan mencemari laut.

Persoalan serupa juga dihadapi Desa Mola Nelayan Bhakti, perkampungan suku Bajo yang berdiri di atas laut.

Untuk mengatasi persoalan ini, menurut Bintang, timnya mengembangkan inovasi dengan membangun alat pengolah sampah bernama "rocket stove".

"Alat ini digunakan untuk membakar sampah plastik yang menjadi permasalahan warga Bajo. Desain dan pembangunan dilakukan oleh mahasiswa UMY bersama warga Bajo yang tinggal di desa Mola Nelayan Bakti," kata dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wakatobi, sekaligus Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Wakatobi Arusani menyebut program itu membawa semangat baru dalam menjaga lingkungan.

"Inisiatif 'rocket stove' oleh mahasiswa UMY ini merupakan yang pertama di Wakatobi. Selanjutnya bisa kita kembangkan oleh pemerintah dan masyarakat di desa lain, bersama bank sampah. Program teknologi tepat guna dari mahasiswa ini sangat bermanfaat," kata dia.