Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap menghadirkan wajah baru "Portal Satu Data Jakarta" yang didesain dengan visualisasi lebih menarik dan mengintegrasikan data dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti kesehatan dan kependudukan.
"Dengan infografis, sebelumnya kami memakai data-data mentah, yang harus diunduh dulu," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaluddin.
Tampilan barunya antara lain ada wawasan di dalamnya yang bisa dilihat oleh masyarakat dan memadukan antara beberapa unsur. "Misalkan dari pendidikan dan juga kependudukan," katanya di Jakarta, Rabu.
Budi dalam acara bertema "Pemanfaatan Portal Satu Data" menyampaikan bahwa Pemprov DKI berencana meluncurkan portal ini pada Rabu (3/9) dan disiarkan langsung secara daring.
Adapun data yang disajikan dalam portal berasal dari OPD sehingga keakuratanya terjamin.
Kelebihan portal ini adalah "trusted by design". "Berdasarkan dari data dari OPD, bukan data yang berasal dari website, dari media atau dari mana-mana. Sekitar 4.000 data kami berikan," kata dia.
Sebagai awalan, data yang ditampilkan dalam portal berasal dari enam OPD terlebih dulu, yakni kesehatan, pendidikan, kependudukan, kesehatan, UMKM, ketentraman dan ketertiban dan sosial. Tersedia dua bahasa yang bisa dipilih, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Nantinya, dalam enam bulan kemudian, portal menyajikan data dari seluruh OPD dan ini dapat diakses baik masyarakat secara umum, akademisi maupun jurnalis melalui https://satudata.jakarta.go.id/.
Kemudian, berbeda dari tampilan sebelumnya, "Portal Satu Data Jakarta" juga dilengkapi dengan analisis data. Untuk data kesehatan, misalnya, 10 penyakit tertinggi yang dirawat inap beserta sebarannya di wilayah mana saja.
"Isu strategisnya tentang kesehatan, ada berapa penyakit, terus tenaga kesehatan, terus fasilitas kesehatan yang ada di sana dan indikatornya," kata Budi.
Lalu, terkait kependudukan, disajikan jumlah penduduk yang datang setiap tahunnya berasal dari wilayah mana saja dan 10 terbanyak asal pendatang, beserta jenis kelaminnya.
"Lalu tramtib, daerah-daerah rawan keamanan titik-titiknya dimana saja. Terkait UMKM, jumlah UMKM dan sebarannya. Sementara terkait sosial, jumlah penerima bantuan sosial dan ini memang isu strategis yang memang dibutuhkan masyarakat," ujar Budi.
Dia berharap hadirnya portal ini nantinya dapat membantu mewujudkan Jakarta sebagai kota yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pemerintahan yang baik (good government).