Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat melakukan penanganan medis dan edukasi intensif kepada masyarakat untuk menekan tren kenaikan kasus campak di Kelurahan Kapuk, Cengkareng.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari menyebutkan bahwa terdapat 21 kasus campak yang telah dilaporkan ada di Kelurahan Kapuk. Angka tersebut terbanyak di wilayah Jakarta Barat (Jakbar).

"Memang ada tren peningkatan kasus campak, terutama di wilayah Kapuk, Cengkareng.​ ​​​Dari seluruh wilayah di Jakarta Barat, kelurahan Kapuk ini menjadi atensi utama kita dalam hal ini," kata Erizon saat ditemui di GOR Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu.

Meskipun demikian, Erizon menegaskan bahwa peningkatan kasus ini belum sampai pada tahap status kejadian luar biasa (KLB). Namun, jika jumlah kasus terus meningkat, pihaknya akan mengambil langkah cepat sesuai arahan dari Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto.

"Sepertinya kita akan mendekati ke sana (KLB) kalau dilihat dari kasus sekarang. Makanya dalam waktu dekat saya akan meminta arahan dari wali kota. Kalau memang angkanya signifikan menuju KLB, pastinya pak wali akan memberikan instruksi," kata dia.

Selain penanganan medis, pihaknya juga telah melalukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait hal ini.

Menurut dia, sejumlah pihak termasuk media dan komunitas lokal perlu terlibat dalam hal ini agar pesan pencegahan benar-benar sampai ke masyarakat luas.

"Kami tidak bisa konvensional hanya dalam gedung. Sosialisasi harus lebih masif, melibatkan media dan komunitas agar informasi pencegahan benar-benar sampai ke masyarakat," katanya.

Erizon mengatakan, usia balita hingga usia anak 12 tahun sangat rentan terdampak penyakit campak. Karena itu, Erizon mengimbau kepada masyarakat khususnya orang tua agar selalu waspada dan cepat mengambil tindakan jika anak mengalami indikasi campak.

"Kami mengimbau kepada masyarakat yang menemukan gejala campak pada anggota keluarganya untuk segara bawa anaknya ke Puskesmas terdekat tujuannya agar si anak cepat mendapatkan pengobatan," katanya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meminta para orang tua ataupun pengasuh untuk segera membawa anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila menemukan gejala campak pada anak, seperti demam yang disertai bercak merah pada kulit.

"Segera periksakan ke Puskesmas atau ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat kalau anak atau anggota keluarga kita mengalami demam disertai dengan bercak-bercak merah pada kulit, batuk, pilek dan mata merah," kata Direktur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine dalam konferensi pers mengenai penanganan kejadian luar biasa (KLB) campak, seperti dipantau di Jakarta, Selasa (26/8).

Dia mengatakan, langkah tersebut bernilai penting untuk dilakukan guna mencegah penyebarluasan infeksi penyakit campak mengingat penyakit itu termasuk dalam jenis penyakit dengan tingkat penularannya yang sangat cepat melebihi COVID-19.

“Jangan dibiarkan di rumah, tapi segera periksakan,” ujar Prima.