TRIBUNMANADO.CO.ID – Herman Moningka adalah pemilik Pabrik Tahu 3G.
Pabrik ini berlokasi di Jalan Inpres, Lingkungan 6, Kelurahan Kairagi Dua, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Jaraknya sekitar 9,5 kilometer dari Bandar Udara International Sam Ratulangi atau bisa ditempuh 27 menit menggunakan kendaraan.
Meski baru beroperasi dua bulan, pabrik ini sudah menarik perhatian masyarakat sekitar.
Di bangunan berukuran sekitar 10 x 20 meter itu, Herman mampu memproduksi ribuan potong tahu setiap hari.
Dalam sekali produksi, 33 kilogram kedelai dapat menghasilkan 10–11 papan tahu.
Satu papan tahu bisa dibagi menjadi 80 hingga 180 potong, tergantung permintaan pelanggan.
Dalam sehari, pabrik ini mampu berproduksi hingga lima kali.
Bahan baku kedelai didatangkan langsung dari distributor di Manado dengan harga Rp10.500 per kilogram.
Proses produksinya melibatkan mesin penggiling, tungku masak, saringan, hingga cetakan.
Untuk memasak kedelai, Herman masih mengandalkan kayu bakar.
Herman menceritakan, ide berbisnis tahu muncul secara tak terduga.
“Awalnya saya hanya menonton video di YouTube tentang cara membuat tahu,” ujar Herman.
Dari ketertarikan itu, ia pun memberanikan diri untuk berinvestasi.
Kini, Herman dibantu empat karyawan dan satu sopir.
Para pekerja mulai beraktivitas sejak pukul 04.00 hingga 18.00 Wita, dengan sistem gaji bulanan.
Mereka menangani seluruh proses, dari penggilingan hingga pengemasan dan distribusi.
Harga jual tahu ditetapkan Rp55.000 per papan.
Sementara itu, untuk satu ember berisi dua papan, dipatok Rp110.000.
Produk tahu 3G dipasarkan ke pelanggan tetap, seperti penjual gorengan dan pedagang pasar.
Bahkan usaha ini sudah menjangkau wilayah Minahasa dan Minahasa Utara.
Selain tahu, pabrik ini juga menjual ampas tahu seharga Rp15.000 per karung, yang biasa dipakai untuk pakan ternak.
Pabrik Tahu 3G di Manado merupakan cabang pertama dari pabrik utama di Tareran, Minahasa Selatan, yang berdiri sejak Maret 2024.
Hasil penjualan sebagian besar dipakai Herman untuk membiayai pendidikan tiga anaknya.
Herman berpesan kepada siapa saja yang ingin berusaha: “Jangan punya mental krupuk. Kalau usaha seperti ini, harus kuat, rajin bangun pagi, dan siap kerja keras.”
Kini, usaha tahu milik Herman terus berkembang.
Selain membantu perekonomian keluarga, usahanya juga membuka lapangan kerja dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan tahu segar di Manado dan sekitarnya. (Yes)