1 Bitcoin Setara Rp 1,8 M, Ini Lima Negara Termahal untuk Menambang Satu Bitcoin
Hasiolan Eko P Gultom September 02, 2025 11:33 PM

1 Bitcoin Setara Rp 1,8 M, Ini Lima Negara Termahal untuk Menambang Satu Bitcoin

TRIBUNNEWS.COM - Bitcoin (BTC) per Selasa (2/9/2025), merujuk lansiran WN, diperdagangkan pada harga $110.384 atau setara Rp 1.81 miliar.

Sebagai informasi, Bitcoin adalah mata uang digital pertama yang bersifat terdesentralisasi, diciptakan pada tahun 2009 oleh seseorang (atau sekelompok orang) dengan nama samaran Satoshi Nakamoto.

Bitcoin tidak dikendalikan oleh bank sentral atau pemerintah mana pun, melainkan beroperasi melalui teknologi blockchain—sistem pencatatan transaksi publik yang transparan dan aman.

Namun, biaya penambangannya sangat bervariasi berdasarkan perkiraan biaya listrik yang dibutuhkan untuk menambang.

Menurut Ainvest, sebuah platform investasi berbasis kecerdasan buatan, ada 5 negara termahal dalam hal biaya listrik untuk menambang 1 BTC.

Negara mana saja?

Harga Bitcoin selama sepekan terakhir terpantau turun cukup tajam hingga 1,35 persen ke kisaran harga 29.901 dolar AS per koin, Minggu (23/7/2023).
Harga Bitcoin selama sepekan terakhir terpantau turun cukup tajam hingga 1,35 persen ke kisaran harga 29.901 dolar AS per koin, Minggu (23/7/2023). (dok.)

Italia

Italia berada di puncak daftar global sebagai negara termahal untuk menambang satu Bitcoin.

Perkiraan biayanya sekitar $306.550 atau setara Rp 5 m.

Angka yang mencengangkan ini didorong oleh tarif listrik Eropa yang tinggi, ketergantungan pada energi impor, dan regulasi lingkungan yang ketat.

Bahama

Di Bahama, satu penambangan BTC menghabiskan biaya sekitar $280.000 ata setara Rp 4,59 M.

 Ketergantungan negara ini pada bahan bakar impor telah meningkat, dengan biaya per unit rumah tangga meningkat menjadi $0,357 atai setara Rp 6 ribu per kilowatt-jam (kWh).

Bitcoin dan mata uang kripto lainnya berada di zona hijau pada Rabu (28/6/2023).
Bitcoin dan mata uang kripto lainnya berada di zona hijau pada Rabu (28/6/2023). (Freepik)

Austria

Austria berada di peringkat ketiga dengan biaya $277.000 atau sekitar Rp 4,54 M per Bitcoin.

Dorongan negara ini untuk energi terbarukan dan ketergantungan pada harga listrik di seluruh Uni Eropa telah membuat penambangan menjadi sangat mahal.

Swiss

Menambang satu Bitcoin di Swiss menghabiskan biaya hampir $236.000 atau setara Rp 3,87 M, mencerminkan tingginya biaya energi.

Meskipun negara ini sedang gencar mengembangkan energi terbarukan, pasarnya yang teregulasi justru membuat harga energi tetap tinggi.

Jerman

Jerman merupakan salah satu tujuan pertambangan termahal di Eropa dan biayanya sekitar $163.000 atau setara Rp 2.67 M per koin.

Jerman baru-baru ini telah beralih dari energi nuklir, dan ketergantungannya pada energi terbarukan dan gas alam telah menaikkan harga listrik secara drastis.

 

 

(oln/wn/*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.