Grid.ID - Denise Chariesta buka suara soal polemik gaji dan tunjangan fantastis anggota DPR yang ramai diperbincangkan publik. Ia menilai, wakil rakyat seharusnya tidak menerima gaji terlalu besar, melainkan cukup setara dengan upah minimum rakyat biasa.
“Masa DPR gitu ya ngeselin? Iya, memang ngeselin. Harusnya kan gaji mereka semua UMR aja gitu, jadi enggak ribet," ujar Denise Chariesta seperti dikutip Grid.ID dari Youtube Intens Investigasi, Rabu (3/9/2025).
"Masa gaji mereka gede, gaji kita UMR, ya kan? Harusnya sama aja tuh, gaji mereka DPR UMR aja,” lanjut Denise.
Menurut Denise, wajar jika masyarakat turun ke jalan untuk menyuarakan protes terhadap tingginya gaji dan tunjangan anggota DPR. Namun, ia menekankan bahwa aksi itu harus dilakukan secara tertib.
“Okelah, demo ya, memang harus demo, ya kan, karena ya memang gaji. Tapi kan demonya dengan tertib. Tapi kalau misalkan yang menjarah rumah Uya itu, bukan demo, itu menjarah, beda lagi cuy,” katanya.
Denise kembali menegaskan bahwa perbedaan mencolok antara penghasilan DPR dan rakyat kecil adalah bentuk ketidakadilan.
“Udah gajinya mereka UMR aja gitu kan biar sama menurut gua ya, biar enggak ada kesenjangan kan,” tutupnya.
Rieke Diah Pitaloka Rela Gaji DPR Dipotong
Sementara itu, artis sekaligus anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka ikut buka suara terkait polemik soal gaji anggota dewan yang bernilai fantastis.
Menurut Rieke, dirinya tidak keberatan apabila gaji anggota DPR dikurangi. Baginya, yang terpenting adalah kebijakan yang berpihak kepada rakyat, bukan sekadar besaran gaji.
“Silakan, kalau buat saya mau dikurangin semua juga nggak masalah. Terserah saja,” ujar Rieke di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (28/8/2025).
Rieke menegaskan bahwa kritik dari masyarakat terhadap DPR harus diterima dengan lapang dada. Ia menilai protes rakyat adalah bagian dari upaya memperbaiki kinerja para wakilnya di parlemen.
“Terima kasih untuk kritik seluruh rakyat Indonesia. Jangan berhenti mengkritik kami supaya ada perbaikan. Kritik itu penting agar ada kebijakan yang lebih baik, termasuk soal payung hukum untuk ojol,” jelasnya.
Legislator yang sudah empat periode ini juga mengingatkan rekan-rekannya di Senayan agar lebih tenang dalam menanggapi kritik publik. Ia mengimbau agar anggota DPR tidak mengeluarkan pernyataan yang bisa memantik kemarahan rakyat.
“Kalau rakyat kritik, rakyat protes ya terima saja. Jangan keluarkan ujaran yang menyinggung publik. Mari lebih responsif karena kondisi di bawah masih jauh dari baik,” kata Rieke.
Berapa Gaji Anggota DPR RI?
Gelombang aksi unjuk rasa yang terjadi di berbagai daerah belakangan ini dipicu oleh isu gaji dan tunjangan fantastis anggota DPR RI. Publik menilai, jumlah pendapatan wakil rakyat terlalu besar jika dibandingkan dengan kondisi ekonomi masyarakat saat ini.
Melansir perhitungan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), total pendapatan pokok dan tunjangan anggota DPR bisa mencapai sekitar Rp 66.141.813 per bulan. Nilai ini bisa lebih besar jika termasuk tunjangan rumah senilai sekitar Rp 50 juta per bulan sebagai pengganti rumah dinas.
Jika seluruh komponen digabung, termasuk gaji pokok, tunjangan, dan kompensasi rumah, anggota DPR bisa menerima lebih dari Rp 100 juta per bulan.
Kesenjangan inilah yang memicu kemarahan publik. Banyak yang membandingkan gaji DPR dengan upah minimum buruh yang rata-rata masih berkisar Rp 3–5 juta per bulan.