Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh meminta seluruh jajarannya untuk mengantisipasi terjadinya inflasi selama menyambut peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
“Kita akan memasuki (peringatan) Maulid, ini cenderung panjang di Aceh, hingga empat bulan ke depan. Pastikan ketersediaan daging untuk menghindari lonjakan, harga daging di Aceh tinggi (rata-rata Rp150 per kilogram), ini harus kita antisipasi,” kata Mualem di Banda Aceh, Rabu.
Penegasan tersebut Mualem sampaikan usai memimpin high level meeting pengendalian inflasi Aceh.
Sekalipun ia mengatakan stok cukup, bahkan Aceh dapat mengirim hingga empat ribu ton beras ke daerah lain, namun dirinya mengingatkan jajarannya di TPID dan dinas terkait untuk terus berupaya memudahkan petani. Salah satunya adalah dengan mendata dan memperbaiki waduk serta embung.
"Langkah ini perlu dilakukan untuk membantu sawah tadah hujan, agar para petani Aceh bisa bekerja lebih efektif dan produktif," ujar Mualem.
Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, tingkat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) pada Agustus 2025 Aceh sebesar 3,70 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 110,81.
Sedangkan untuk tingkat inflasi month-to-month (mtm) Aceh pada Agustus 2025 sebesar 0,78 persen dan tingkat inflasi year-to-date (ytd) Aceh pada Agustus 2025 sebesar 3,36 persen.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Aceh M Nasir mengatakan, berdasarkan arahan gubernur, maka TPID bersama dinas terkait segera membenahi rantai pasokan yang kerap menjadi penyebab inflasi di Aceh, terutama di bulan Maulid.
Dalam rangka penanganan inflasi, menurut dia, Pemerintah Aceh akan menambah anggaran untuk operasi pasar sebesar Rp2,5 miliar. Dan nantinya juga dibantu oleh Bank Aceh Syariah, Bank Indonesia serta akan berkoordinasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk membantu.
Selain itu, ia mengatakan Pemerintah Aceh juga mempersiapkan pasar murah, yang juga membutuhkan tambahan anggaran. Lalu, menggelar pasar tani di Banda Aceh dan kabupaten/kota dengan inflasi tertinggi.
“Kita juga akan melakukan intervensi khusus pada komoditas apa saja yang menjadi penyebab inflasi. Kepada para petani, Pemerintah Aceh juga akan menyiapkan subsidi biaya angkut, nanti kita akan dibantu oleh BI dan Bank Aceh melalui dana CSR,” kata M Nasir.
Dalam kesempatan itu, Nasir juga mengingatkan TPID dan dinas terkait agar selalu menjaga ketersediaan bahan pokok untuk mencegah inflasi, seperti beras, cabai merah, bawang merah, khusus untuk empat bulan selama musim maulid.
“Untuk itu, dinas terkait harus menjaga ketersediaan bahan pokok, dan mengupayakan penambahan suplai daging, baik dari dalam maupun luar negeri, khususnya daging beku untuk menghadapi bulan Maulid,” kata M Nasir.