Grid.ID - Ganindra Bimo memberikan bantuan untuk mahasiswa korban salah sasaran dalam aksi demo. Ia membantu biaya perawatan mahasiswa tersebut.
Aktor Ganindra Bimo memberikan bantuan biaya perawatan untuk seorang mahasiswa yang menjadi korban kekerasan aparat di Bandung beberapa waktu lalu. Kebaikan hati Ganindra ini awalnya terungkap lewat unggahan seorang netizen bernama Nisa dalam akunnya @affifasp.
Nisa membagikan tangkapan layar pesan langsung dari Ganindra. Suami Andrea Dian itu menanyakan kondisi adiknya sekaligus menawarkan bantuan.
"Halo Nisa. Salam kenal. Saya Ganindra Bimo. Turut berduka untuk kejadian yang menimpa adik kamu. Boleh saya bantu biaya perawatannya??" tulis Ganindra dalam pesan DM kepada Nisa.
Nisa tak kuasa menyembunyikan rasa syukurnya. Ia menuturkan rasa terima kasihnya tidak hanya kepada Ganindra, tetapi juga kepada netizen yang ikut membantu menyebarkan cerita serta mendoakan kesembuhan adiknya.
"Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk kak @ganindrabimo yang telah membantu perawatan adik saya."
"Saya juga berterimakasih kepada teman-teman semua yang sudah membantu dalam menyebarkan dan mendoakan yang terbaik untuk keadaan adik saya," tulis Nisa.
Dalam keterangannya, Nisa menyebut bahwa sang adik mengalami luka cukup serius di beberapa bagian tubuh akibat pemukulan aparat. Kondisinya pun masih harus dipantau ketat oleh tim medis.
"Keadaan adik saya sekarang mendapatkan luka jahit di atas mata kiri dan siku tangan kiri, ada juga pendarahan di bagian belakang kepala," jelas Nisa.
Dokter pun masih terus memantau perkembangan pasien tersebut. Bahkan, Nisa menyebutkan kemungkinan besar pihak rumah sakit akan melakukan pemeriksaan MRI guna mengetahui lebih lanjut dampak cedera yang sang adik.
Tidak hanya mencari keadilan medis, Nisa juga menegaskan dirinya sudah melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang. Ia juga berencana membawa kasus dugaan penganiayaan aparat tersebut ke ranah hukum.
"Sebelumnya saya juga ingin menginfokan bahwa saya sudah melapor ke Polres untuk mengusut kasus adik saya ini," ujarnya.
Adapun sebelumnya Nisa sempat menguraikan kronologi kejadian yang menimpa sang adik. Menurut keterangan, adik Nisa tidak ikut aksi unjuk rasa, namun menjadi korban salah sasaran setelah melewati kawasan Gedung Sate pada dini hari.
"Adik aku kena 'salah sasaran'-nya polisi. Dia enggak ikut demo, cuma habis ngerayain ulang tahun teman, terus pulang, tapi salahnya lewat Gedung Sate sekitar pukul 04.47 pagi," tutur Nisa.
"Kepalanya diinjak sampai pelipisnya dijahit, terus diseret, dilempar ke tempat bakaran, untungnya berhasil kabur. Habis itu dipukulin punggungnya pakai selang atau besi," imbuhnya.
Sebagai informasi, kerusuhan di Bandung pecah usai demonstrasi besar yang menuntut pembatalan tunjangan DPR RI sekaligus mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset. Aksi itu bermula di depan Gedung DPRD Jawa Barat, lalu berujung ricuh dan merembet hingga ke sejumlah titik, termasuk kawasan Gedung Sate dan lingkungan kampus.