Tabiat Euis Juwita Menantu Haji Sahroni yang Ikut Terbunuh Bersama Bayi, Anak dan Suami di Indramayu
Musahadah September 05, 2025 10:32 PM

SURYA.CO.ID - Terungkap tabiat Euis Juwita Sari (37), menantu Haji Sahroni (76) yang ikut terbunuh bersama bayinya berusia 7 bulan di Desa Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Jasad Euis dan sang bayi, Bella, terkubur dalam satu liang lahat di bawag pohon nangka bersama sang suami, Budi Awaluddin dan anak pertamanya Ratu serta Haji Sahroni. 

Kelima orang ini diduga menjadi korban pembunuhan. 

Polres Indramayu sudah menaikkan status kasus ini ke penyidikan. 

Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno mengatakan pihaknya menemukan adanya unsur pidana di kasus ini.

"Sampai saat ini untuk prosesnya kami tingkatkan ke penyidikan, dikarenakan penyidik menemukan ada peristiwa pidana," katanya dikutip dari Youtube Metro TV, Kamis (4/9/2025).

Ia juga mengatakan kalau penyidik sudah memeriksa beberapa saksi terkait kematian Sahroni sekeluarga.

"Sudah diperiksa beberapa saksi, awal lima dari pelapor, ditambah beberapa orang yang kemungkinan akan terus bertambah," ungkapnya.

AKP Tarno juga mengatakan kalau pihaknya sudah mengamankan barang bukti tambahan.

"Barang bukti awal cangkul, ember kecil, sprei, dan terpal. Barang bukti selanjutnya ada beberapa tambahan, tapi belum bisa kami publikasikan," kata dia.

Lalu siapakah sebenarnya Euis Juwita? 

Euis berasal dari Tangerang.

Tetangga mengenal Euis sebagai sosok yang baik dan ramah dan kerap bersosialisasi dengan warga sekitar. 

Keberadaan Euis yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar sejak Kamis (28/8/2025) inilah yang menimbulkan pertanyaan kerabat dan tetangganya. 

“Awalnya Ibu Ayu cerita ke saya. Katanya sudah beberapa hari WhatsApp ke Bu Euis nggak dibalas, telepon juga nggak diangkat," beber Sohib, tetangga korban dikutip dari TribunJabar.id.

Kecurigaan ini lah yang akhirnya memicu warga mendatangi rumah Haji Sahroni hingga menemukan jasad mereka tewas dalam satu liang lahat.

Selain aktif bersosialisasi di lingkungannya, Euis ternyata aktif saat pilkada 2024 silam. 

Dia aktif mendukung Nina Agustina, mantan Bupati Indramayu periode 2021-2025.

Karena itu, kabar meninggalnya Euis membuat  Nina Agustina mengirimkan karangan bunga duka cita ke rumahnya. 

Hal ini dibenarkan Nina Agustina.

“Iya Pak, dia ‘Nina Lover’... kaget juga saya,” ujar Nina saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (2/9/2025).

Euis juga rajin bermedia sosial. 

Dia sempat sempat curhat soal bayinya yang baru berusia tujuh bulan di akun media sosialnya. 

Rupanya Euis sempat keguguran sebelumnya, kemudian bayi yang dilahirkannya itu nyaris prematur.

Sementara itu dilihat dari akun media sosial TikTok-nya, Euis cukup aktif memposting video.

Terakhir kali Euis memposting video yakni pada tanggal 24 Agustus 2025.

Pada beberapa postingannya, Euis tampak mengurai curhatan.

Sebelum melahirkan anak keduanya, Bella (7 bulan), Euis mengaku sempat ditanya hamil anak siapa.

Pada postingan itu, Euis mengunggah videonya tengah hamil besar.

Kemudian Euis menuliskan curhatan di fotonya itu.

"Masih nanya aja anak siapa..? Sebegitukah meragukannya bukti cinta aku?," tulis Euis.

Kemudian Euis juga memposting foto lagi dengan kata-kata serupa.

"Udah tau hamidun masih aja dicurigai," tulisnya lagi.

Kemudian ada juga kata-kata soal menyukai seseorang.

"Denger ya sayank! Gw gak akan suka, klo bukan gw yg suka duluan. Banyak yg kasih sayank, tp belum tentu bisa kasih tahan lama," tulis Euis.

Lalu Euis juga seolah menyindir orang-orang yang mendekatinya.

"udah Tau Hamidun...!!

biar pada minggir, Eh malah pada kumpul hahaa

sebegitukah pesona orang Hamidun ...seperti ada anget anget nyaaa," tulisnya lagi.

Sementara itu setelah anaknya lahir, Euis sempat curhat soal gombalan suami orang.

Di mana menurut Euis ada orang yang mengaku rindu padanya tapi malah jalan pagi dengan istrinya.

Tak hanya itu, Euis juga sempat curhat perjuangannya saat hamil sang anak kedua.

Menurut Euis, bayinya itu hampir lahir secara prematur.

"POV : nyaris lahir prematur 1,8 kg bertahan lahir 2,4 kg paling mungil dr sebelumnya," tulis Euis.

Namun bayinya itu memiliki berat 4,5 kg di usia satu bulan dan tumbuh jadi bayi yang sehat.

Tapi sayangnya di usia 7 bulan, sang bayi malah justru dibunuh bersama seluruh keluarganya.

Warga Takut Keluar Rumah

KETAKUTAN - Pembunuhan Haji Sahroni sekeluarga di Indramayu membuat warga ketakutan karena sampai saat ini belum terungkap pelakunya.
KETAKUTAN - Pembunuhan Haji Sahroni sekeluarga di Indramayu membuat warga ketakutan karena sampai saat ini belum terungkap pelakunya. (kolase youtube TVOne)

Di bagian lain, belum terungkapnya kasus ini membuat warga sekitar ketakutan. 

Warga sampai takut ke luar rumah karena sampai saat ini tersangka pembunuhnya belum tertangkap.

Sohib, ketua RT setempat berharap polisi segera mengungkap kasus pembunuhan ini. 

"Warga meminta tolong ke polisi, biar segera tertangkap. Mereka sangat khawatir. Mau keluar rumah khawatir, ke sana sini khawatir," ungkap Sohib dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam, TVOne pada Kamis (4/9/2025). 

Sohib mengaku kaget mengetahui kasus pembunuhan keluarga Ahmad Sahroni. 

Pasalnya, keluarga ini dikenal baik dan tidak ada masalah dengan warga selama ini. 

Haji Sahroni bahkan disebut sangat religius karena selalu melaksanakan sholat 5 waktu di masjid desa setempat. 

"Gerak-gerik mencurigakan tidak ada. Aktivitas seperti biasa. Kalau ada mobil mengangkut barang, itu usaha Budi (anak Sahroni), grosiran toko sembako," katanya. 

Diungkapkan Sohib, selama ini Budi dikenal baik di lingkungannya, begitu juga dengan Euis, istrinya. 

Keluarga ini selain memiliki toko sembako juga ada usaha walet di belakang rumahnya. 

Bahkan, menurut Sohib, Haji Sahroni juga punya usaha kontrakan rumah di belakang rumahnya. 

"Jumlahnya 15 kamar. Dari 15 kamar, sudah penuh. Penghuninya orang Solo, Jateng berdagang cilok, istrinya jualan jamu," ungkapnya. 

Setelah ada kasus pembunuhan ini, Sohib sempat menengok usaha kontrakan Haji Sahroni. 

Sohib sempat mengecek penghuninya apakah ada berkurang atau menghilang. 

Ternyata, penghuni kontrakan yang semuanya orang lama itu tidak berkurang. 

"Tadi pagi jam saya cek kontrakan penghuni 15. Apa ada yang keluar kontrakan, gak ada, semua penuh.  Udah lama, tidak ada pendatang baru. Tidak ada yang keluar dari kontrakan," ujarnya. 

Disinggung kabar adanya anak angkat Haji Sahroni, Sohib mengaku tidak mengetahui kabar itu.

Diberitakan sebelumnya, lima jenazah keluarga Sahroni ditemukan terkubur di satu lubang di halaman rumah dekat pohon nangka pada Senin (1/9/2025).

Penemuan jenazah satu keluarga tersebut diungkap oleh pihak keluarga korban dan tetangga sekitar.

Awalnya sahabat korban curiga dengan Euis yang tak kelihatan keluar rumah sejak Jumat (29/8/2025).

Kabarnya, tetangga juga heran kenapa Euis tidak membalas chat-nya selama berhari-hari.

Sahabat korban pun sempat mendatangi rumah Haji Sahroni pada Sabtu (30/8/2025) namun tak berhasil menemui Euis.

Hingga pada Senin, sahabat Euis pun mendatangi rumah Ema, saudara haji Sahroni seraya mengadukan kecurigaannya pada keluarga Sahroni.

Ema yang merupakan keluarga kandung Haji Sahroni pun akhirnya mendatangi TKP.

Alangkah terkejutnya Ema dan keluarganya saat menemukan jasad Sahroni terkubur di dalam gundukan tanah dekat pohon nangka.

Setelah penemuan itu, Ema pun melapor ke pihak kepolisian.

"Hari Senin sekira jam 17.00 berdasarkan informasi dari pelapor, dilakukan penggalian gundukan tanah. Dari hasil galian tersebut ditemukan lima jenazah," ungkap Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Kompas TV, Rabu (3/9/2025).

Ternyata di lubang tempat jasad Sahroni ditemukan juga ada mayat lainnya.

Saat mendatangi TKP, polisi terkejut melihat kondisi jasad Haji Sahroni sekeluarga.

Diperkirakan Haji Sahroni sekeluarga telah beberapa hari lalu dibunuh.

"Kondisi (korban) lumayan sudah rusak karena diperkirakan sudah beberapa hari (meninggal), langsung kami bawa ke RS Bhayangkara Indramayu Losarang untuk dilakukan identifikasi dan autopsi supaya kasus ini cepat terungkap," pungkas AKP Tarno.

Selain itu, penyidik juga menemukan sejumlah bukti di TKP.

Hingga kini motif diduga pembunuhan satu keluarga tersebut masih didalami penyidik.

"Kondisi di beberapa bagian ada yang berantakan. Untuk motif masih kita kembangkan," ujar AKP Tarno.

Klik di sini untuk untuk bergabung 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.