Pasar Rakyat Terongdowo Tempoe Doeloe Hidupkan Kembali Tradisi dan Ekonomi Warga Desa Tirtomoyo
GH News September 06, 2025 03:14 PM

TIMESINDONESIA, MALANG – Warga Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, kembali dimanjakan dengan suasana tempo dulu melalui gelaran Pasar Rakyat Terongdowo Tempoe Doeloe. Acara yang berlangsung selama tiga hari ini resmi dibuka Wakil Bupati Malang Hj. Lathifah Shohib pada Jumat (5/9/2025).

Pasar rakyat tersebut menghadirkan nuansa khas masa lampau, mulai dari tata panggung, dekorasi, hingga ragam kuliner dan produk lokal. Sebanyak 135 stan turut serta, memamerkan produk UMKM, makanan tradisional, hingga kerajinan tangan masyarakat sekitar. Tak hanya itu, setiap hari panggung hiburan diisi penampilan kesenian warga lokal. Pada malam pembukaan, musisi kondang Cak Shodiq tampil menghibur ribuan pengunjung.

Mengusung tema Tempo Doeloe, acara ini dimaksudkan untuk mengingat sekaligus menghargai warisan leluhur. Dalam sambutannya, Wabup Lathifah Shohib menyebut tradisi dan nilai-nilai luhur harus terus dijaga.

“Tradisi dan nilai-nilai luhur yang kita warisi dapat menjadi inspirasi dalam membangun masa depan yang lebih baik, penuh semangat kebersamaan, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia juga berharap kegiatan semacam ini bisa digelar rutin setiap tahun. Menurutnya, konsistensi menjaga agenda budaya akan menjadikan Desa Tirtomoyo lebih dikenal, bukan hanya di Kabupaten Malang, tetapi juga mampu menarik wisatawan dari luar daerah.

Selain menjadi ajang rekreasi, Pasar Rakyat Terongdowo juga diharapkan tumbuh sebagai magnet ekonomi kerakyatan. Kreativitas masyarakat dalam mengemas potensi desa disebut sebagai wujud kemandirian yang memberi manfaat luas.

Apresiasi juga datang dari Anggota DPRD Kabupaten Malang, H. Abdulloh Satar, yang menilai kreativitas pemuda Dusun Terongdowo patut diapresiasi.

“Acara ini diharapkan mampu memperkuat solidaritas warga sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan ekonomi kreatif,” katanya.

Menurut Satar, kegiatan ini terbukti memberi dampak positif pada ekonomi lokal. Tahun lalu, rata-rata pedagang memperoleh keuntungan sekitar Rp 3 juta hanya dalam tiga hari penyelenggaraan.

“Ini menunjukkan perputaran ekonomi cukup bagus dengan kegiatan semacam ini,” tambahnya.

Tak hanya soal ekonomi, Satar menegaskan pasar rakyat ini juga penting sebagai ruang komunikasi warga dan ajang mempererat persatuan, terlebih di tengah isu-isu kebangsaan yang berpotensi memecah belah.

Acara pembukaan turut dihadiri Camat Pakis, Ketua PAC Muslimat NU Pakis, Kepala Desa Tirtomoyo, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Pasar Rakyat Terongdowo Tempoe Doeloe pun diharapkan bukan hanya menjadi ruang hiburan, tetapi juga wadah pelestarian budaya, perekat sosial, dan motor penggerak ekonomi desa.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.