Cerita Doni Pratama, Dari Undangan Wapres Gibran ke Istana hingga Tuduhan Driver Ojol Gadungan
Musahadah September 06, 2025 09:32 PM

Surya.co.id - Inilah cerita Doni Pratama (37) yang mendadak jadi perbincangan setelah hadir di Istana Negara untuk bertemu Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Minggu (31/8/2025). 

Momen yang semestinya membanggakan bagi driver ojol Indrive itu, justru berubah menjadi tekanan berat. 

Nama Doni ramai diperbincangkan warganet, bahkan dituding sebagai ojol gadungan. 

Tudingan itu membuat Doni harus bolak-balik memberi klarifikasi. 

“Apakah kita harus daftar di semua komunitas? Itu baru diakuin gitu dan apakah kita harus masuk asosiasi atau serikat pekerja ojol? Kan nggak gitu,” kata Doni, Jumat (5/9/2025).

Menurutnya, banyak pihak mempertanyakan identitas karena tak mengenalnya dalam komunitas ojol. 

Padahal ia merasa sudah cukup jelas menunjukkan statusnya. 

Doni menegaskan dirinya driver resmi Indrive sejak 2020. Ia bekerja penuh waktu, meski punya usaha sampingan. 

“Bisa dibilang full time, tapi saya juga punya sampingan lain gitu, yang tadi saya bilang, saya punya warkop. Cuma untuk sementara ini saya tutup karena kondisi sekarang ini dan saya juga jualan online,” jelasnya. 

“Memang saya bukan anggota (asosiasi), tapi kan tidak ada mau wajibnya ke sana,” tambah Doni. 

Keluarga Ikut Terdampak

Bagi Doni, tuduhan itu tidak hanya menyakitkan bagi dirinya. 

Istri dan anaknya iku merasakan dampaknya. 

“Ya, jujur sedih banget gitu karena berdampak kepada keluarga. Keluarga saya, istri anak saya ngedrop, walaupun mungkin mereka tidak menunjukkan kesedihan atau apa, tapi dari segi kesehatan, ini ngedrop banget,” tuturnya. 

Anaknya bahkan ikut terseret. Komentar dari teman sekolah membuat kondisi psikologisnya goyah. 

“Anak saya mungkin diam. Tapi dia juga akhirnya bicara, bahwa teman-temannya bilang, bahwa ayah kamu ada di sini, ada gini, dan dia nggak bisa jawab apa-apa. Saya cuma khawatir ya, mentalnya gitu,” ucap Doni. 

Teror di Media Sosial 

Pukulan lain datang dari media sosial. Doni menerima pesan bernada ancaman dari akun tak dikenal. 

“Ada satu akun yang ngancem saya di sosial media saya. Itu ada yang ngancem sih, intinya dia ngancem, 'awas bakal gua cari lu, gua abisin',” ujarnya. 

Tak hanya itu, foto pribadinya pun ikut tersebar dan dipelintir. 

“Orangtua saya juga WA, ini kan foto yang bener-bener foto saya pakai jas dan dasi. Itu real foto saya, tapi diambil waktu acara pesta atau kondangan. Saya enggak tahu itu fotonya (nyebar) dari mana,” kata Doni. 

Pertanyaan untuk Wapres

Meski diterpa tuduhan, Doni tetap menggunakan kesempatan di Istana untuk menyampaikan suara teman-temannya. 

Ia menyinggung langsung kasus Affan Kurniawan, driver ojol yang tewas dilindas kendaraan Brimob saat kerusuhan di Jakarta Pusat. 

“Saya tanya sama Pak Wapres, 'Pak maaf, apakah memang benar tujuh tersangka itu yang terjadi?' karena kita warga, netizen meragukan kan tidak jelas, apakah benar atau tidak. Pak Wapres cuma menjawab intinya, 'ikuti saja, proses hukum akan dijalani secara transparan, tolong percaya dulu sama pemerintah',” ujar Doni. 

Selain itu, ia dan para perwakilan ojol juga menyuarakan perlindungan sosial. 

“Salah satu dari kami mengutarakan, ibarat mengusulkan bahwa BPJS ketenagakerjaan, jadi BPJS ketenagakerjaan atau BPJS buat ojol. Pak Wapres menerima aspirasi itu, dan kelihatannya positif,” kata Doni. 

Tak berhenti di situ, Doni juga menekankan pentingnya kepastian hukum. 

“Nah selain itu, kita juga menuntut legalitas, legalitas payung hukum Ojol, supaya teman-teman itu tenang, aplikasi itu tidak semena-mena lagi sama kami, dalam arti kata program-program kayak Aceng (argo goceng) segala macam,” jelasnya. 

Ambil Hikmah 

Berbagai tudingan, tekanan, hingga ancaman tidak membuat Doni jatuh sepenuhnya. 

Ia mencoba tetap melihat sisi baik dari apa yang terjadi. 

“Ada positif negatif pasti ada, gitu, ya, dibilang terganggu, ganggu, tapi, alhamdulillah, follower jadi nambah,” katanya. 

Meski begitu, Doni berharap semua pihak yang sempat menudingnya bisa menyampaikan klarifikasi. 

“Paling enggak, orang-orang yang tersebut klarifikasi gitu, minta maaf sama kami. Bukan kami aja, sama teman-teman ojol seluruh Indonesia,” tutup Doni.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.