Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim panjat tebing Indonesia Hendra Basir mengatakan rutin mengikuti kejuaraan dunia adalah bentuk pembinaan jangka panjang atlet cabang olahraga ini.
Dia menjelaskan, pelatih dan Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) sudah menyusun strategi jangka menengah dan panjang untuk meningkatkan kemampuan atlet guna mendongkrak prestasi.
"Mengikuti turnamen tingkat dunia menjadi kunci utama agar atlet tanah air terbiasa dengan atmosfer pertandingan kelas atas," kata Hendra saat diwawancarai dari Jakarta pada Jumat (6/9).
Dia menjelaskan, peta jalan yang sedang disusun mencakup partisipasi rutin pada turnamen-turnamen internasional, mulai dari kejuaraan dunia, piala dunia, hingga kawasan.
Untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan dukungan pemerintah, yang dalam beberapa tahun terakhir telah banyak mendukung tim panjat tebing.
"Dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah dan swasta tentu akan lebih mempermudah perjuangan untuk pembangunan tim dan regenerasi ke depan," ujar dia.
Hendra menambahkan, dalam rencana ke depan, tim juga menargetkan peningkatan performa fisik dan teknik para atlet.
Program latihan disusun lebih spesifik, termasuk penguatan otot inti, daya tahan, serta kecepatan reaksi yang menjadi faktor penting dalam nomor speed, lead, maupun boulder.
Selain fisik, peningkatan teknik panjat ditekankan melalui variasi jalur latihan dan simulasi turnamen.
Setiap atlet harus punya fleksibilitas teknik sehingga beradaptasi dengan berbagai jalur di turnamen internasional, seperti pada nomor lead dan boulder.
Pembinaan berjenjang dari level akar rumput melalui klub-klub daerah maupun pengurus provinsi dari federasi, juga terus dipantau.
Hal itu penting, tambah dia, agar regenerasi dari berbagai daerah tumbuh dengan bagus, yang berujung pada banyaknya talent pool.
Dia optimistis peta jalan ini akan membawa Indonesia mempertahankan posisi sebagai salah satu kekuatan panjat tebing dunia, sekaligus membuka peluang menambah medali SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara terkuat nomor speed. Nama-nama seperti Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, dan Raharjati Nursamsa menguasai nomor speed dunia.
Sedangkan di sektor putri, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiahn Sallsabillah diperhitungkan dalam setiap International Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing World Cup.