Kendari (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto direncanakan membuka secara resmi Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 tahun 2025 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Wakil Gubernur Provinsi Sultra Ir. Hugua saat ditemui di Kendari, Selasa malam, mengatakan bahwa event STQH ini merupakan agenda kegiatan nasional yang diupayakan agar Presiden Prabowo berkenan untuk hadir dan membuka acara tersebut.

“Mudah-mudahan tidak ada halangan dan tidak berbenturan dengan kegiatan kenegaraan yang lebih penting. Namun, kita berharap Pak Presiden punya waktu,” kata Hugua usai meluncurkan kegiatan STQH Nasional di salah satu hotel di Kota Kendari.

Ia menyampaikan makna STQH ini merupakan momen agar siar Islam ini membangun kerukunan dan merawat lingkungan menjadi sesuatu yang sangat keren di masa saat ini.

"Jadi, lebih bagaimana Al Quran dan Hadits ini kita bumi kan, tidak hanya kita lombakan, dilantunkan, tapi bagaimana maknanya ini dihayati dan diimplementasikan untuk kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio mengungkapkan rangkaian STQH Nasional di Kendari akan berlangsung mulai 8 hingga 19 Oktober 2025. Sulawesi Tenggara mendapat kesempatan menjadi tuan rumah setelah menunggu giliran selama 33 tahun.

Dia menyampaikan dalam kegiatan tersebut terdapat tujuh venue yang digunakan dalam kegiatan ini, yakni MTQ Kendari, Aula Kampus IAIN Kendari, Aula Kantor Inspektorat Sultra, Aula Pancasila BPMP Sultra. Kemudian, Aula Dinas Pendidikan Sultra, Aula Kanwil Kemenag Sultra, serta Aula Asrama Haji Kendari yang menjadi lokasi pendaftaran ulang peserta.

Asrun Lio mengatakan adapun pelaksanaan pembukaan yang dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden Prabowo itu akan dilakukan pada 11 Oktober 2025 mendatang. Sementara untuk pelaksanaan lomba-lomba itu berlangsung mulai 12–16 Oktober, dan penutupan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 18 Oktober 2025.

“Dalam kegiatan ini, panitia mencatat jumlah peserta dan tamu yang hadir mencapai 3.282 orang, terdiri dari 206 VVIP, 796 VIP, dan 2.280 orang kafilah dari berbagai provinsi di Indonesia,” tambah Asrun Lio.