TRIBUNJAKARTA.COM - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah (Pemda) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Sinergi dibutuhkan untuk memperkuat pembinaan olahraga di tanah air.
Hal ini disampaikan Pelaksana Harian (Plh.) Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Dr. Drs. Horas Maurits Panjaitan, dalam Rakernas KONI 2025.
Maurits menekankan bahwa olahraga merupakan sektor strategis yang tidak hanya berperan mencetak atlet berprestasi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sport tourism dan sport industry.
Untuk itu, Pemda di seluruh Indonesia diminta memastikan dukungan anggaran hibah olahraga masuk dalam APBD.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar program pembinaan atlet, persiapan multievent seperti PON, hingga pemberdayaan olahraga masyarakat dapat berjalan optimal.
“Kalau boleh, anggaran untuk KONI seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Maurits, Kamis (11/9/2025).
Ia menyebut, dana hibah olahraga di seluruh daerah harus diajukan dan masuk ke dalam APBD.
Hibah akan masuk dalam kategori belanja, khususnya dalam pos belanja hibah.
Kemendagri RI bertindak sebagai pembina daerah yang memiliki wewenang memberikan rekomendasi terkait anggaran.
“Kami jadikan sebagai bahan dalam rangka penguatan dan juga sosialisasi maupun, nanti (kami) memberikan asistensi kepada pemerintah daerah terutama dalam mendukung program-program KONI di daerah, khususnya memajukan, terutama pemberdayaan dan juga pengembangan olahraga bagi masyarakat,” terang Maurits.
Kebutuhan daerah disesuaikan dengan peningkatan jumlah multievent olahraga di Indonesia.
KONI Pusat membuat Pekan Olahraga Nasional (PON) dua tahunan, yakni PON Bela Diri tahun 2025, PON Pantai tahun 2026, PON Indoor tahun 2026, PON Remaja tahun 2027.
Kompetisi sangat dibutuhkan atlet mendapatkan pengalaman tanding berkualitas.
Dari pengalaman tanding, atlet meraih mental juara, evaluasi performa tanding, dan juga program pembinaan persiapan.
Dengan itu semua, atlet mampu lebih baik dan mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Di samping itu, multievent olahraga mendorong Sport Tourism dan Sport Industry yang berdampak positif terhadap masyarakat Indonesia, pelaku industri.
“Kami juga paham betul bahwa pelaksanaan program KONI termasuk juga PON yang tadi kami sampaikan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah, menambah investasi di daerah dan juga dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Plh. Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri.
Tak ketinggalan, Kemendagri RI memberikan atensi kepada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028 NTT-NTB. Persiapan PON XXII harus dimulai sesegera mungkin agar, dicicil beberapa tahun mulai tahun depan. Harapannya, pada saat pelaksaan PON XXII dapat siap dalam berbagai aspek, terutama infrastruktur.
“Khusus untuk PON di NTT-NTB, kami mendorong persiapan untuk PON agar tidak terjadi seperti PON sebelumnya. Jangan sampai tidak ada anggarannya maka dicicil dari 2026, maka NTT-NTB dihimbau agar untuk menyiapkan anggaran,” pesannya kepada tuan rumah.
“Sehingga bisa nanti akan kami jadikan sebagai bahan dalam rangka penguatan dan juga sosialisasi maupun, nanti memberikan asistensi kepada pemerintah daerah terutama dalam mendukung program-program KONI di daerah, khususnya memajukan, terutama pemberdayaan dan juga pengembangan olahraga bagi masyarakat.
(TribunJakarta)
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya