TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Upaya menjadikan zakat sebagai instrumen pendanaan berkelanjutan mendapat sorotan dalam ajang Katadata Green Initiatives Awards (KGIA) 2025.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meraih penghargaan untuk kategori Environmental Zakat Management, berkat inovasi Green Zakat yang dinilai mampu menjawab tantangan sosial sekaligus lingkungan.
Penghargaan ini diserahkan dalam rangkaian acara Katadata Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2025, yang digelar di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menyebut Green Zakat sebagai wujud nyata penerapan prinsip Maqashid Syariah dalam menghadapi isu perubahan iklim.
“Zakat tidak hanya soal distribusi sosial, tapi juga bisa menjadi kekuatan untuk mendorong keberlanjutan lingkungan,” ujar Anggoro.
Salah satu implementasi Green Zakat yang telah dijalankan BSI adalah program Desa BSI, yang dilengkapi dengan panel surya sebagai sumber energi terbarukan.
Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi para mustahik, tetapi juga memperkuat komitmen terhadap lingkungan hidup.
Melalui pendekatan ini, BSI menunjukkan bahwa zakat dapat berfungsi sebagai instrumen pemberdayaan yang menyentuh aspek sosial, ekonomi, dan ekologis secara bersamaan.
Katadata Green Initiatives Awards merupakan ajang tahunan yang memberikan apresiasi kepada perusahaan dengan kontribusi nyata terhadap lingkungan dan masyarakat melalui inovasi hijau.
Tahun ini, Katadata SAFE 2025 mengusung tema Green for Resilience, sebagai respons terhadap krisis iklim dan dinamika global.